Hari ini adalah ulang tahunnya. Tapi kami sudah tak berkomunikasi.. Apa yang harus aku lakukan? Apa harus tetap membiarkannya merayakan ulang tahun tanpa ucapan dariku?
Mungkin kita pernah berada diposisi sulit ini, seketika merasakan dilema.
Dilema datang ketika ada sebuah momen penting dari seseorang yang dulu pernah menjadi bagian dari hidup.
Seperti halnya ulang tahun dia. Walau sudah lama beralalu dan sudah tidak lagi bersama, tapi kamu masih mengingatnya kan?
Kamu akan kesulitan dalam memilih, antara mengucapkan selamat ulang tahun, atau membiarkannya berlalu begitu saja?
Kenapa Sulit Tidak Mengucapkan Selamat?
Ada proses dimana kita melanjutkan hidup dan berusaha melupakan segala kejadian yang terjadi dimasa lalu.
Tapi ada kalanya datang hari dimana kita akan ingat dengan apa yang pernah ada pada masa lalu.
Nostalgia tersebut bukan hanya datang dari orangnya saja, tetapi juga tentang bagian dari diri sendiri yang pernah terhubung dengannya.
Saat mengalami perasaan tersebut, terkadang kita merasakan dorongan untuk menghubunginya.
Karena kita tahu ada kemungkinan bahwa orang tersebut menginginkan ucapan dari kita, atau bahkan tidak sama sekali.
Tapi kita tahu bahwa itu bukan keputusan yang tepat bukan?
Menurut penelitian dari Journal of Social and Personal Relationships, kenangan emosional lebih kuat dipicu oleh tanggal atau peristiwa spesifik, seperti ulang tahun atau hari jadi.
Menyesal atau Bersyukur?
Berakhirnya sebuah hubungan itu banyak sekali penyebabnya.
Kita tahu bahwa setiap keputusan yang diambil oleh masing-masing pihak adalah yang terbaik untuk dirinya sendiri.
Walaupun bahkan kita sendiri sulit untuk menerima keputusan itu.
Sebuah renungan dari berakhirnya hubungan adalah antara menyesal atau bahkan bersyukur?..
Menyesal karena tidak bisa memperbaiki, mengusahakan, atau mengupayakan untuk mempertahankan hubungan apapun resikonya.
Atau mungkin bersyukur karena akhirnya bisa jujur pada diri sendiri dan memilih untuk melanjutkan hidup secara bijak.
Kadang, jujur itu tak selalu menghasilkan akhir yang diharapkan. Tapi jujur itu selamanya akan tetap menjadi bagian penting dari pertumbuhan diri sendiri.
Pelajaran yang bisa diambil adalah bahwa setiap perasaan yang pernah ada itu punya tempatnya sendiri.
Perasaan kamu kepadanya yang sudah berlalu, akan selalu tetap berada dimasa lalu.
Dan dimasa depan, kamu akan menemukan tempat yang tepat untuk merasakan perasaan itu lagi.
“Some people come into our lives as blessings. Some come into our lives as lessons.” — Mother Teresa
Melepaskan tanpa Benci, tapi Terima
Pernah dengan istilah anak muda yaitu ‘putus baik-baik’?
Definisi dari putus baik-baik adalah ketika kita bisa memahami bahwa setiap hubungan yang berakhir itu tak selalu meninggalkan luka dan kebencian.
Mengingat kejadian lalu yang mungkin terasa pahit dan merasakan amarah hingga kebencian itu bukan cara yang tepat untuk bernostalgia.
Walaupun tak berakhir indah dan sulit untuk menerima kenyataan, seiring berjalannya waktu proses ikhlas itu akan terus berjalan.
Memandang dan mengingat kembali kenangan dalam hubungan ini adalah bagian dari perjalanan hidup yang akan membantu pertumbuhan diri.
Ikhlas itu bukan berarti melupakan, tapi terima bahwa beberapa orang hanya berperan sebagai bagian dari perjalanan hidup kita.
Kalau ingin melepaskan tanpa kebencian, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghargai kenangan. (Mengenang tanpa kembali)
Lalu memaafkan diri sendiri. Jangan pernah menyesal dengan keputusan kita dimasa lalu.
Karena kita masih harus melanjutkan hidup, maka selanjutnya adalah fokus dengan masa depan dan menciptakan ruang untuk orang baru dan pengalaman baru.
Studi dari Greater Good Science Center, UC Berkeley menunjukkan bahwa mempraktikkan rasa syukur terhadap hubungan yang telah berlalu dapat membantu proses melepaskan dengan lebih sehat dibandingkan menyimpan amarah atau penyesalan.
Biarkan Waktu yang Menjawabnya
Seperti yang selalu aku tulis di beberapa artikelku..
“Hidup itu mau gimanapun sulitnya, harus tetap berjalan..”
Mau gimanapun yang kita alami saat ini, seperti nostalgia karena mengingat hari ulang tahunnya, dan perasaan untuk ingin menghubungi..
Semua itu akan berlalu jika kita bisa memilih untuk melanjutkan hidup dengan bijak..
Kalau memang ditakdirkan untuk kembali berkomunikasi, itu mungkin akan terjadi dengan cara yang lebih baik dengan waktu yang tepat.
—
Hari ini mungkin aku tidak menghubungi, bukan karena tidak peduli, tapi karena aku memilih untuk tetap menjalani hidup..