Cara Cepat Move On: Tapi Gimana Kalau Masih Sayang?

Cari cara cepat move on tapi masih sayang? Tenang, kamu gak sendirian. Temukan cara paling realistis buat pulih, tanpa harus benci duluan.
Cara Cepat Move On Tapi Gimana Kalau Masih Sayang

Cara Cepat Move On: Tapi Gimana Kalau Masih Sayang?

Picture of Farhan Anggara
Farhan Anggara
Graphic Designer & Digital Marketer
Cari cara cepat move on tapi masih sayang? Tenang, kamu gak sendirian. Temukan cara paling realistis buat pulih, tanpa harus benci duluan.
Cara Cepat Move On Tapi Gimana Kalau Masih Sayang

Kalau udah putus itu rasanya pengen banget gitu cari cara cepat move on biar nggak kepikiran terus.

Pernah gak sih, kamu ngerasa kayak gini:

Hubungannya udah selesai. Tapi perasaannya belum.
Dia udah pergi, tapi kenangannya masih duduk tenang di kepala.
Hari-hari tetap jalan, tapi ada bagian dari diri kamu yang kayak… tertinggal.

Kamu udah coba semua tips yang katanya cara cepat move on—hapus foto, unfollow, sibukin diri, dengerin lagu yang katanya healing.

Tapi ujung-ujungnya, kamu tetap kepikiran:

“Apa kabarnya dia?”
“Dia beneran udah gak mikirin aku, ya?”
“Kenapa aku masih gini-gini aja, padahal dia kelihatannya baik-baik aja?”

Kadang, yang bikin susah bukan karena dia gak lagi di samping kita. Tapi karena ada bagian dari kita yang masih nunggu dia balik.

Dan di titik ini, kamu gak butuh digurui.

Kamu cuma butuh dimengerti—bahwa sayang itu gak bisa langsung mati.

Makanya, sebelum kamu nyari cara cepat move on, kamu perlu tahu dulu:

Cara cepat move on bukan tentang siapa yang cepat bahagia duluan. Tapi siapa yang paling jujur dengan lukanya sendiri.

Kenapa Move On Itu Susah, Apalagi Kalau Masih Sayang?

Satu hal yang jarang dibicarakan:
Otak kita gak tahu cara bedain patah hati dengan sakau.

Menurut penelitian dari Dr. Helen Fisher (pakar neurobiologi cinta), ketika kita jatuh cinta, otak memproduksi hormon seperti dopamin dan oksitosin—yang bikin kita ketagihan rasa nyaman, perhatian, dan keintiman.

Dan ketika hubungan berakhir?
Sama seperti saat seseorang kehilangan akses ke zat adiktif.
Otak kita mengalami withdrawal.

Makanya, kita jadi gelisah, susah tidur, overthinking, dan cenderung pengen “relapse” alias ngehubungin dia lagi.

“Putus cinta adalah pengalaman neurobiologis yang nyata. Bukan cuma soal perasaan, tapi reaksi kimia dalam tubuh.”
Helen Fisher, Rutgers University

Alasan lain kenapa soal cara cepat move on itu susah, apalagi kalau masih sayang:

  • Kita menggantungkan kebahagiaan ke dia
    Padahal kebahagiaan itu tugas diri sendiri.

  • Banyak kenangan yang belum punya pengganti
    Tempat favorit, lagu tertentu, kebiasaan kecil yang tiba-tiba jadi sunyi.

  • Ada harapan yang belum rela dipadamkan
    Kita percaya dia akan berubah. Bahwa nanti kita bisa barengan lagi… dengan versi yang lebih dewasa.

  • Kita takut mulai dari awal
    Karena hubungan itu gak cuma tentang rasa, tapi juga tentang waktu, tenaga, dan cerita yang udah kita bangun.

Tapi tenang…

Semua itu valid. Kamu gak salah karena masih sayang.

Tapi juga gak berarti kamu harus terus tinggal di luka yang sama.

Cara cepat move on dimulai ketika kamu bisa bilang ke diri sendiri:
“Aku masih sayang, tapi aku juga butuh sembuh.”

Baca Juga: Arti Pacaran yang Baik: Nyaman, Tapi Tetap Punya Ruang

7 Cara Cepat Move On yang Realistis dan Tetap Menyayangi Diri Sendiri

Gak semua orang butuh waktu lama untuk sembuh.
Tapi juga gak semua luka bisa sembuh dalam semalam.

Kalau kamu nyari cara cepat move on, pastikan itu bukan untuk pura-pura tegar… tapi untuk benar-benar pulih.

Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu coba—bukan untuk buru-buru lupa, tapi untuk mulai berdamai.

1. Izinkan Diri untuk Gak Baik-Baik Dulu

Move on itu bukan perlombaan.

Kamu boleh nangis, marah, bingung, dan merasa lelah.

Rasa itu bukan musuh—rasa itu penanda bahwa kamu pernah mencintai dengan tulus.

“Orang yang bisa merasakan sakit dengan jujur, biasanya bisa sembuh dengan lebih dalam.”

2. Putuskan Kontak Sementara (Digital & Emosional)

Kalau kamu masih ngeliat story-nya tiap hari, masih buka chat lama, atau nungguin dia online—itu bikin proses sembuhmu lebih lama.

No contact itu bukan buat nyakitin dia.

Tapi buat nolong kamu sendiri, biar bisa lihat hidup tanpa dia dulu.

Biar otak dan hatimu belajar tenang lagi.

3. Alihkan Fokus ke Hal yang Bikin Kamu Hidup Lagi

Isi ruang kosongnya, bukan dengan orang baru… tapi dengan hal yang kamu suka.

Mungkin nonton film yang udah lama kamu skip, ngulik hobi baru, atau sekadar journaling tiap pagi.

Bikin hari-hari kamu punya makna, bukan cuma kenangan.

4. Bicara ke Orang yang Bisa Dengerin Tanpa Ngejudge

Gak semua orang bisa ngerti isi hati kamu.

Tapi pasti ada satu atau dua orang yang bisa jadi tempat kamu cerita tanpa dihakimi.

Kalau kamu gak nemu, gak apa-apa.

Konselor atau psikolog bukan buat orang yang “gila”—tapi buat siapa pun yang butuh arah saat pikirannya kabur.

5. Tulis Surat yang Gak Perlu Kamu Kirim

Kadang, banyak hal yang pengen kita bilang ke dia, tapi gak bisa.

Tulis semuanya. Ungkapin semua yang kamu tahan selama ini.

Surat itu gak harus dikirim—tapi kamu perlu melepaskannya dari dalam kepala.

Terkadang, cara cepat move on bukan soal bicara ke orangnya… tapi bicara ke perasaanmu sendiri.

6. Tanam Ulang Makna Diri Tanpa Dia

Siapa kamu saat gak jadi “kita”?

Kadang, kita terlalu larut dalam peran “pasangan” sampai lupa gimana rasanya hidup sebagai diri sendiri.

Kenali lagi hal-hal yang bikin kamu bangga sama dirimu.

Tumbuhkan cinta ke dalam, bukan terus berharap dari luar.

7. Ingat: Move On Itu Mengikhlaskan, Bukan Melupakan

Kamu gak harus pura-pura gak pernah sayang.

Kamu gak harus benci supaya bisa lepas.

Move on itu bukan penghapusan, tapi pelepasan.

Dan kamu tetap bisa menyayangi… dari jarak yang tidak menyakiti.

“Cara cepat move on itu bukan yang bikin kamu lupa, tapi yang bikin kamu bisa senyum… tanpa nyesek lagi saat ingat namanya.”

Baca Juga: Apa Bener, Level Tertinggi Mencintai adalah Merelakan?

Pelan-Pelan Aja, yang Penting Pulih

Kamu gak harus kuat setiap hari.
Gak harus kelihatan bahagia, padahal hati masih berantakan.

Karena cara cepat move on itu gak selalu tentang ngelupain dia secepat mungkin…
tapi tentang mengenali diri sendiri di tengah rasa yang belum sepenuhnya reda.

“Kadang, kita terlalu sibuk menahan yang pergi… sampai lupa merangkul diri sendiri yang tersisa.”

Kalau hari ini kamu masih kepikiran dia—gak apa-apa.
Kalau kamu masih suka baca ulang chat lama—gak apa-apa.
Kalau kamu belum bisa buang semua kenangan—itu juga gak salah.

Yang penting, kamu tahu arahmu ke depan.
Kamu tahu bahwa kamu pantas tenang.
Dan kamu tahu… cinta yang tulus gak seharusnya bikin kamu terus ngerasa salah.

Jadi kalau hari ini belum bisa move on,
jalan pelan-pelan aja.
Yang penting kamu pulih. Dengan utuh.

Share ya!
Facebook
X
Pinterest
WhatsApp
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *