Pernah nggak kamu merasa sendirian atau rasa kesepian, meskipun sedang berada di tengah banyak orang? Gimana si cara mengatasi kesepian?
Artikel ini terispirasi dari diri sendiri dan banyak pengalaman dari berbagai orang yang aku temui.
Mungkin kita pernah atau sering mendengar kalimat: semakin berumur semakin sedikit teman kita.
Saat beranjak remaja dan dewasa, kita akan semakin merasa kesepian.
Setiap manusia itu mengalami perkembangan. Itulah yang terjadi ketika kita sering merasakan kesepian.
Bahkan soal hubungan teman. Kita bisa saja merasa kesepian karena perlahan teman kita menghilang satu-persatu.
Ada yang sudah punya kehidupan mereka sendiri, ada yang sudah tidak sependapat, ada yang sudah sibuk dengan dunianya sendiri.
People alyaws come and go. Mungkin ada yang masih belum terima, ada yang sudah.
Tapi terkadang, ada beberapa orang yang menganggap masih punya banyak temen tapi masih ngerasa kesepian.
Kenyataannya, kesepian itu bukan hanya tentang tidak memiliki teman, tapi juga perasaan tidak dipahami atau tidak punya hubungan emosional dengan orang lain.
Table of Contents
Kenapa Aku Mengalami Rasa Kesepian?
Kalau bahas soal rasa kesepian, mungkin kita bisa membedakannya lebih dulu dengan sendirian.
Kesepian itu memang terdengar mirip dengan perasaan sendirian.
Sendirian itu ketika kita tidak bisa merasakan keadaan fisik dari orang lain.
Sedangkan kesepian, itu perasaan emosional yang bisa tetap ada walaupun kita bisa merasakan keadaan fisik seseorang.
Pernah nggak, kamu cerita ke temen dan apa yang kamu ceritakan itu nggak sampai ke dia sehingga kamu merasa ga cocok. Dan akhirnya kamu merasakan kesepian itu.
Menurut penelitian dari American Psychological Association, kesepian kronis dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik, setara dengan merokok 15 batang sehari.
Penyebab Umum Kesepian
Terkadang kita bisa saja tidak menyadari bahwa kita sedang merasakan kesepian.
Tapi saat kita menyadarinya, bisa jadi kesehatan mental akan terganggu dan dampaknya bisa mempengaruhi kehidupan sehari-hari.
Sehingga yang dibutuhkan adalah mengetahui cara mengatasi kesepian yang tepat.
- Tidak memiliki hubungan mendalam dengan orang lain. Ada yang menjelaskan bahwa beberapa orang kesulitan memiliki hubungan mendalam karena peristiwa masa lalu atau faktor lingkungan.
- Mengalami perubahan besar dalam hidup. Contohnya seperti putus hubungan, pindah tempat tinggal, atau kehilangan seseorang.
- Trauma masa lalu. Kejadian dari masa lalu berdampak pada kondisi saat ini yang mengakibatkan kesulitan untuk membuka diri.
Hubungannya Kesepian dengan Depresi
Bukan hanya punya dampak yang buruk jika kita merasakan kesepian, tapi juga resiko jangka panjang yang sebaiknya dihindari dan disembuhkan.
Kesepian yang berlangsung lama itu bisa menyebabkan rasa putus asa, tidak percaya diri, perasaan hampa, dan bahkan depresi.
Lingkaran setan kesepian: Merasa kesepian → Menutup diri dari orang lain → Tidak mendapatkan dukungan emosional → Semakin merasa sendirian.
Untuk menghindari dampak buruk yaitu gangguan mental yang serius, kita harus mengenali tanda-tandanya.
- Tidak memiliki energi untuk berinteraksi sosial
- Kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya menyenangkan
- Merasa tidak berharga atau berpikir tidak ada yang peduli
- Sering mengurung diri atau mengisolasi diri
- Mulai menyakiti diri sendiri dan menyalahkan diri sendiri
Baca juga: Overthinking dalam Hubungan Sosial
Cara Mengatasi Kesepian
Ada beberapa orang yang mungkin sudah biasa merasakan kesepian. Ada juga yang tidak biasa.
Tidak ada orang yang menginginkan untuk merasakan kesepian.
Jika kamu ingin tahu cara mengatasi kesepian, kamu bisa simak cara ini.
1. Menerima dan Memahami Perasaan Kesepian
Cara mengatasi kesepian yang pertama adalah menerima.
Sebuah kata sederhana tapi belum tentu ikhlas untuk dilakukan yaitu menerima keadaan.
Mindset yang harus diterapkan adalah, kesepian itu bukan sesuatu yang harus disangkal.
Tapi kesepian itu harus dipahami dan diatas.
Sebuah pertanyaan yang bisa kamu coba untuk tanya kepada diri sendiri adalah,
“Apakah aku benar-benar sendirian atau hanya merasa tidak dipahami?”
2. Bangun Hubungan yang Bermakna
Kalau harus disuruh milih, kamu bakal pilih punya banyak teman tapi tidak berkualitas atau punya sedikit teman tapi bermakna?
Jadi yang harus dilakukan adalah fokus pada kualitas hubungan yang dimiliki, bukan jumlah teman yang dimiliki.
Jangan pernah takut untuk menjadi orang pertama yang ngajak berbicara atau membuat acara dan rencana tertentu.
3. Perbanyak Aktivitas Sosial
Cara mengatasi kesepian yang paling sederhana tapi belum tentu juga bisa dilakukan adalah melakukan aktivitas sosial.
Kita mungkin akan kesulitan jika tidak terbiasa melakukannya. Tapi percayalah kalau dilakukan secara pelan-pelan itu bisa mengubah kebiasaan kita kok.
Lakukan yang mungkin sebelumnya pernah dilakukan kayak gabung dengan komunitas, menjadi relawan, pokoknya aktivitas yang sesuai minat.
Kalau masih kesulitan, sebaiknya coba mulai dengan melakukan percakapan online di forum yang positif.
4. Terapkan Self-Compassion dan Self-Care
Sebuah catatan jika kita ingin memperbaiki diri supaya menyelesaikan masalah yang kita hadapi adalah dengan tidak menyalahkan diri sendiri atas apa yang sudah terjadi.
Itu bukan suatu hal yang baik dan benar. Apapun yang sudah terjadi pasti ada pelajarannya. Jadi jangan menyalahkan diri sendiri.
Coba lakukan journaling atau meditasi untuk bisa mengenali diri sendiri lebih dalam.
5. Cari Bantuan Profesional
Kalau kamu sudah mencoba segala cara mengatasi kesepian tapi masih terasa terlalu berat bahkan mengarah ke depresi, maka solusi satu-satunya adalah mencari bantuan profesional.
Berbicara dengan psikolog atau terapis profesional itu langkah yang bijak untuk diambil.
Terapi kognitif perilaku (Cognitive Behavioral Therapy/CBT) terbukti membantu dalam mengatasi perasaan kesepian dan pola pikir negatif.
Kesepian itu Cuma Sementara
Jangan menyesal atau merasa buruk jika sedang merasa kesepian karena ini bukan pertanda buruk.
Kesepian itu bukanlah akhir dari segalanya, tapi sebuah sinyal bahwa kita itu butuh koneksi yang lebih bermakna dengan diri sendiri dan orang lain.
“Kesepian yang kurasakan dulu terasa berat, tetapi aku belajar bahwa aku bisa menciptakan hubungan yang lebih sehat jika aku mulai terbuka.”
