Kita semua itu, pasti pernah.. Iya, pernah merasakan ketakutan akan kegagalan.
Pernah nggak.. kamu ngerasa semangat banget buat mulai sesuatu, tapi tiba-tiba pikiranmu berkata,
“Jangan-jangan aku gagal. Jangan-jangan semua ini cuma bikin malu…”
Akhirnya, langkah yang udah kamu siapin dengan rapi—urung kamu ambil.
Bukan karena kamu nggak mampu. Tapi karena… kamu takut.
Takut gagal.
Takut terlihat tidak cukup.
Takut jadi bahan omongan.
Takut kecewa.
Atau bahkan… takut ngecewain orang lain.
Aku pernah merasakan seperti itu. Dan jujur, bisa dibilang masih sering juga..
Tapi, pelan-pelan aku belajar bahwa,
Rasa takut itu bukan musuh..
Table of Contents
Rasa Takut Itu Ibarat Alarm, Bukan Tanda Kita Lemah..
Beberapa waktu lalu, aku ngobrol dengan seorang psikolog.
Di tengah pembahasan soal perasaan takut yang sering aku rasakan, dia bilang sesuatu yang bikin aku diam cukup lama…
“Rasa takut itu ibarat alarm pemadam kebakaran. Ia muncul sebagai tanda bahwa sedang ada sesuatu yang tidak baik-baik saja.”
“Dan justru karena itu, rasa takut adalah pertanda baik. Ia hadir sebagai pengingat, agar kita lebih sadar terhadap apa yang sedang kita alami dan butuhkan.”
Seketika aku menyadari bahwa, kalimat itu nggak cuman menenangkan, tapi juga membuka pandangan baru.
Selama ini aku menganggap bahwa rasa takut itu adalah penghalang.
Sesuatu yang seharusnya aku hindari, harus dihilangkan sebelum bisa melangkah..
Padahal justru kebalikannya—rasa takut adalah sinyal.
Sebuah tanda yang perlu kita perhatikan.
Karena di balik rasa takut, selalu ada sesuatu yang penting untuk bisa kita pahami.
Seringkali, Kita Takut Bahkan Sebelum Gagal
Nyadar nggak sih..
Kalau sebagian besar ketakutan kita itu.. terjadi bahkan sebelum kegagalan itu benar-benar terjadi..
Kita belum mau mulai, tapi udah ngebayangin skenario buruk.
Belum juga mencoba, tapi udah membayangkan diri kita gagal.
Dan dari mana semua itu berasal?
Bisa dari:
- Pengalaman gagal di masa lalu yang belum sembuh
- Perasaan tidak cukup (padahal kita sangat cukup)
- Suara-suara yang dulu bilang “kamu nggak akan berhasil”
- Ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap diri sendiri
Kadang, rasa takut itu bukan cuma karena realita… tapi karena asumsi.
Sebuah studi dari Journal of Behavioral Science, menyebutkan bahwa 70% orang pernah mengalami impostor syndrome dalam hidupnya.
Baca: Imposter syndrome adalah istilah yang menggambarkan perilaku seseorang yang sering meragukan atau merasa tidak pantas meraih pencapaian dan kesuksesannya sendiri.
Cara Menghadapi Ketakutan akan Kegagalan
Karena takut itu bagian dari hidup, maka cara untuk menanganinya..
Adalah berjalan bersamanya.
Lah kok? Beneran.. Pelan-pelan. Nggak apa-apa kok.
Bingung gimana caranya?
Berikut beberapa hal yang aku pelajari dan mulai coba praktikkan:
Mengkui Rasa Takutmu
Nggak usah denial.
Kamu nggak harus pura-pura berani terus.
Kamu cukup jujur. Misalnya bilang ke diri sendiri:
“Aku takut… tapi aku pengin coba dulu.”
Kejujuran itu bikin kamu jadi lebih damai, karena kamu berhenti berperang dengan dirimu sendiri.
Mengubah Makna Kegagalan
Kalau gagal itu kamu anggap sebagai hal paling buruk, ya wajar aja kamu takut.
Tapi coba ubah sedikit sudut pandangnya.
Lihat kegagalan sebagai guru. Sebagai proses. Sebagai bagian dari cerita besar hidupmu.
Toh kadang kegagalan itu justru ngebawa kita ke tempat yang lebih tepat.
Memulai dari Hal Kecil
Kamu itu nggak harus langsung loncat.
Mulai aja dari langkah paling kecil yang bisa kamu ambil hari ini.
✅ Mau bikin karya? Mulai dari 1 paragraf.
✅ Mau bikin bisnis? Mulai dari riset kecil-kecilan.
✅ Mau berdamai dengan masa lalu? Mulai dari mengakui perasaanmu sendiri.
Fokus ke Proses, Bukan Hasil Akhir
Kita sering terlalu sibuk membayangkan hasil akhirnya…
Sampai lupa menghargai proses kecil yang udah kita lewati.
Padahal rasa percaya diri itu tumbuh bukan karena berhasil langsung besar, tapi karena kita konsisten melangkah, meski sedikit.
Percaya Diri Itu Bukan Tanpa Takut, Tapi Melangkah Walau Masih Takut
Percaya diri itu bukan soal pede 100% sebelum mulai.
Kadang, percaya diri itu hadir setelah kita membuktikan ke diri sendiri bahwa kita bisa bertahan.
Rasa takut akan selalu ada. Tapi kamu tetap bisa berjalan sambil menggenggamnya.
Dan kalau suatu saat kamu ngerasa ragu, coba ingat ini:
“Takut itu hadir bukan untuk menahan langkahmu, tapi mengarahkanmu pada apa yang perlu kamu hadapi.”
Ayo kita menciptakan versi terbaik diri tanpa harus kehilangan jati diri..
Yuk, Melangkah Bareng-Bareng
Aku tahu rasa takut itu nggak nyaman. Tapi kamu nggak sendirian kok.
Kita semua pernah takut gagal. Tapi lebih sayang lagi kalau kita gagal mencoba hanya karena terlalu takut.
Jadi yuk… kita coba, kita jatuh, kita bangkit lagi.
Karena dari situlah, perlahan kita membangun rasa percaya yang paling penting: percaya pada diri sendiri.