Menjaga Kesehatan Mental: Karena Waras Itu Butuh Usaha

Gak cuma soal bahagia, menjaga kesehatan mental itu perjuangan harian. Yuk pelajari cara-cara sederhana untuk tetap waras di tengah dunia yang bising.
menjaga kesehatan mental

Menjaga Kesehatan Mental: Karena Waras Itu Butuh Usaha

Picture of Farhan Anggara
Farhan Anggara
Graphic Designer & Digital Marketer
Gak cuma soal bahagia, menjaga kesehatan mental itu perjuangan harian. Yuk pelajari cara-cara sederhana untuk tetap waras di tengah dunia yang bising.
menjaga kesehatan mental

Menjaga kesehatan mental di zaman sekarang itu rasanya udah harus banget buat dilakuin.

Pernah gak sih kamu ngerasa begini:
Tubuhmu ada, tapi jiwamu kayak gak ikut pulang.
Badanmu jalan, kerja, ngobrol, tapi hatimu kosong.
Dan kamu mulai bertanya-tanya…

“Aku capek. Tapi capek yang kayak gini namanya apa, ya?”

Itu bukan sekadar lelah biasa. Mungkin itu tanda kamu sedang butuh ruang.

Menjaga kesehatan mental itu bukan kemewahan, tapi kebutuhan.
Karena waras itu… gak datang dengan sendirinya.

Di dunia yang sibuk, yang semua orang berlomba buat terlihat baik-baik aja,
kita sering lupa: menjaga hati dan pikiran juga perlu usaha.

Ironisnya, banyak dari kita baru sadar pentingnya menjaga kesehatan mental saat semuanya sudah mulai goyah.

Ketika produktivitas menurun. Ketika emosi gak stabil.
Atau ketika senyum di depan orang lain jadi sekadar topeng yang dipakai biar gak ditanya, “Kamu kenapa?”

Dan kadang, kita juga gak sadar kalau ada penyebab kesehatan mental yang selama ini kita abaikan—entah itu pola asuh masa kecil, luka yang belum sembuh, atau tekanan dari sekitar yang kita anggap biasa aja.

Apa Itu Menjaga Kesehatan Mental?

Menurut WHO, kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan di mana individu mampu menyadari potensinya sendiri,
mengatasi tekanan hidup yang normal, bekerja secara produktif, dan berkontribusi pada komunitasnya.

Jadi, menjaga kesehatan mental bukan berarti kamu harus selalu bahagia.

Bukan berarti kamu gak boleh sedih.
Bukan juga berarti kamu harus kuat setiap saat.

Menjaga kesehatan mental adalah proses menerima bahwa kamu manusia.
Punya batas, punya emosi, dan gak harus selalu sempurna.

Menjaga kesehatan mental artinya kamu belajar memahami dirimu sendiri.

Kamu belajar untuk jujur bahwa gak semua hari akan baik-baik aja.
Dan itu gak apa-apa.

Di tengah makin banyaknya isu kesehatan mental yang muncul, terutama di kalangan anak muda,
kita juga jadi sadar kalau menjaga pikiran yang sehat itu sama pentingnya dengan menjaga tubuh tetap bugar.

Bahkan menurut data dari Mental Health Foundation (UK), sekitar 1 dari 4 orang mengalami masalah mental setiap tahunnya.
Dan mayoritasnya tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami gejala.

“Self-care bukan hanya soal skincare dan kopi di kafe estetik.
Tapi juga soal bilang ‘aku butuh istirahat’ tanpa rasa bersalah.”

Menjaga kesehatan mental bisa sesederhana:

  • Menerima kalau hari ini kamu gak baik-baik aja
  • Berhenti membandingkan hidupmu dengan orang lain
  • Dan bilang ke diri sendiri: “Aku pantas merasa tenang.”

Tanda-Tanda Kesehatan Mental Kita Lagi Gak Baik

Kadang kita gak sadar kalau hati kita lagi lelah.
Karena semua terlihat baik-baik saja di permukaan.

Tapi kalau kamu mulai ngerasa kayak…

  • Bangun tidur udah capek, padahal belum ngapa-ngapain.
  • Hal-hal kecil gampang banget bikin emosi naik.
  • Kehilangan minat sama hal yang biasanya bikin kamu semangat.
  • Sering merasa kosong, tapi gak tahu kenapa.
  • Susah tidur meski badan udah capek banget.

…mungkin itu bukan cuma karena kamu “kurang liburan”.
Mungkin, itu tanda bahwa kamu perlu lebih perhatian sama kondisi mentalmu sendiri.

Menurut American Psychological Association, gejala awal gangguan kesehatan mental bisa muncul dalam bentuk gejala fisik dan emosional yang samar, seperti kelelahan kronis, perubahan nafsu makan, hingga menarik diri dari lingkungan sosial.

Tapi karena kita terbiasa mengabaikan,
akhirnya kita menganggap semua itu sebagai “biasa”.
Padahal itu bisa jadi sinyal tubuh dan pikiran yang minta ditolongin.

Gak semua tanda-tanda itu harus bikin kamu panik.

Tapi menyadari dan menerima bahwa kamu lagi gak baik-baik aja,
itu langkah awal dari menjaga kesehatan mental yang sehat dan sadar.

7 Cara Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Hidup yang Padat

menjaga kesehatan mental
Refrensi dari film Home Sweet Loan terkait menjaga kesehatan mental

Menjaga kesehatan mental gak selalu harus ribet.

Kadang, yang kamu butuhin adalah kebiasaan kecil yang kamu rawat setiap hari.
Bukan buat langsung sembuh, tapi biar kamu tetap waras, tetap stabil, tetap sadar.

Berikut ini beberapa cara realistis yang bisa kamu coba pelan-pelan:

1. Tidur yang Cukup dan Berkualitas

Kurang tidur bikin otak gak bisa proses emosi dengan baik.

Studi dari Harvard Medical School bilang, tidur yang terganggu bisa memperparah gangguan kecemasan dan depresi.

Mulai dari sini:
Tidur minimal 6–8 jam. Jauhkan HP 30 menit sebelum tidur.

2. Kurangi Konsumsi Sosial Media yang Toxic

Banyak overthinking datang dari membandingkan hidup kita dengan orang lain.

Bukan salah kontennya — tapi pikiran kita yang belum siap nerima semuanya sekaligus.

Mulai dari sini:

Unfollow akun yang bikin kamu ngerasa kurang.
Follow akun yang kasih insight, bukan tekanan.

3. Gerakin Badan, Meski Cuma 10 Menit Sehari

Olahraga ringan bantu tubuh mengeluarkan endorfin — hormon yang bikin kita ngerasa lebih baik.

Gak harus ke gym. Jalan kaki sore sambil denger lagu juga cukup.

4. Luangkan Waktu untuk Diri Sendiri

Self-care itu bukan egois.
Itu bentuk tanggung jawab terhadap kesehatan mental kita.

Contohnya:
Baca buku, journaling, nonton film kesukaan, atau sekadar duduk diam tanpa ngapa-ngapain.

5. Tulis Jurnal Harian

Menulis bisa bantu kamu mengenali pola pikir sendiri.

Bisa jadi tempat aman buat kamu jujur tanpa takut dihakimi.

Tulis aja dulu:
“Hari ini aku ngerasa…”
dan biarkan kalimat itu mengalir.

6. Jangan Ragu Minta Tolong

Support system itu penting.

Kalau kamu merasa gak kuat sendiri, curhat ke teman, keluarga, atau bahkan profesional itu bukan kelemahan — itu keberanian.

Studi dari Mental Health America menunjukkan bahwa orang yang rutin bicara dengan konselor atau psikolog memiliki tingkat stres lebih rendah dan pemulihan mental lebih cepat.

7. Belajar Bilang “Tidak” Tanpa Merasa Bersalah

Batasan itu penting. Kamu gak harus bilang “iya” ke semua orang.

Kadang, menjaga kesehatan mental dimulai dari tahu kapan harus jaga jarak.

Menjaga kesehatan mental itu bukan satu langkah besar.
Tapi serangkaian langkah kecil yang kamu pilih ulang setiap hari.
Buat bilang ke dirimu sendiri:
“Aku layak punya kepala yang tenang dan hati yang gak terus-terusan berperang.”

Penutup – Kamu Layak Waras, Layak Bahagia

Kesehatan mental bukan cuma buat mereka yang kelihatan rapuh.

Tapi buat semua orang yang pernah ngerasa sendirian, ngerasa “aneh” di antara keramaian,
dan tetap milih bangun tiap pagi walau isi kepala lagi semrawut.

Kamu layak waras.
Kamu layak bahagia.
Kamu layak punya hidup yang terasa milikmu sendiri.

Jadi, kalau hari ini kamu lagi merasa gak baik-baik aja,
pelan-pelan aja, ya.

Karena menjaga kesehatan mental bukan tentang cepat-cepat sembuh…
tapi tentang sadar bahwa kamu juga pantas untuk dipulihkan.

Dan itu, udah langkah besar yang luar biasa.

Share ya!
Facebook
X
Pinterest
WhatsApp
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *