5 Contoh Hard Skill untuk Kamu yang Ingin Lebih Dilirik HRD

Pelajari contoh hard skill yang paling dibutuhkan HRD dan cara meningkatkannya tanpa harus ikut kursus mahal. Biar kamu makin dilirik perusahaan!
Contoh Hard Skill untuk Kamu yang Ingin Lebih Dilirik HRD

5 Contoh Hard Skill untuk Kamu yang Ingin Lebih Dilirik HRD

Picture of Farhan Anggara
Farhan Anggara
Graphic Designer & Digital Marketer
Pelajari contoh hard skill yang paling dibutuhkan HRD dan cara meningkatkannya tanpa harus ikut kursus mahal. Biar kamu makin dilirik perusahaan!
Contoh Hard Skill untuk Kamu yang Ingin Lebih Dilirik HRD

Disaat yang susah ini, banyak orang mencari pekerjaan hingga mencari tahu contoh hard skill untuk supaya dilirik HRD.

Pernah Ngerasa CV Kamu Nggak Menarik HRD?

Aku pernah ada di posisi itu. Kirim CV ke banyak tempat, udah ngisi lengkap, pakai desain yang rapi, tapi hasilnya nihil.

Nggak ada panggilan, nggak ada kabar.
Awalnya aku pikir, “Mungkin belum rezeki…” tapi lama-lama jadi bertanya, “Apa aku kurang sesuatu ya?”

Sampai suatu hari, aku ngobrol sama seorang HRD di acara komunitas.

Dia bilang, “CV itu bukan soal seberapa banyak kamu tulis, tapi seberapa jelas kamu tunjukin skill kamu.”
Dari situ aku mikir, mungkin yang kurang dari CV-ku bukan isi atau desainnya, tapi bukti nyatanya—skill yang kelihatan dan bisa diukur. Alias: hard skill.

Contoh hard skill itu kayak bahasa universal yang bikin kamu langsung stand out.

HRD bisa langsung lihat, “Oh, orang ini bisa data analysis”, “Dia jago desain”, atau “Dia punya skill copywriting.”

Dan percaya atau nggak, banyak dari kita sebenarnya udah punya skill itu, tapi belum nggak sadar, belum diasah, atau belum ditunjukkan dengan baik.

Apa Itu Hard Skill? Dan Kenapa HRD Peduli Banget?

Arti Hard skill itu sederhananya kemampuan teknis—yang bisa kamu pelajari, latih, dan ukur secara objektif.

Contohnya banyak: dari bikin desain di Canva, coding, ngedit video, sampai jago Excel.

Berbeda dengan soft skill yang lebih ke sikap dan cara kamu berinteraksi, contoh hard skill lebih ke apa yang bisa kamu lakukan dan tunjukkan.

Dan kenapa HRD begitu peduli sama hard skill? Karena dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, kemampuan teknis adalah bukti konkret bahwa kamu bisa langsung “kerja” saat masuk ke perusahaan.

Menurut laporan dari LinkedIn Learning Report 2022, 89% HRD menilai hard skill sebagai salah satu indikator utama saat menyaring kandidat.

Apalagi sekarang, banyak perusahaan lebih memilih karyawan yang siap kerja dibanding yang harus diajar dari nol.

Maka dari itu, menunjukkan skill-mu (dalam bentuk portofolio, sertifikat, atau pengalaman proyek) bisa jadi nilai plus besar.

🎯 “Hard skill itu kayak paspor buat masuk dunia kerja. Kalau kamu punya dan nunjukin, pintu akan terbuka lebih mudah.”

Dan tenang, hard skill bukan cuma untuk orang yang kerja di bidang teknologi atau digital.
Setiap bidang punya contoh hard skill-nya masing-masing.
Bahkan barista pun perlu contoh hard skill: mulai dari teknik menyeduh kopi, mengatur mesin, sampai manajemen stok.

Makanya, penting banget untuk tahu dulu: apa aja sih hard skill yang dicari HRD sekarang?
Nah, itu bakal kita bahas di bagian selanjutnya ya!

5 Contoh Hard Skill yang Sering Dicari HRD (Beserta Penjelasannya)

Nah, setelah tahu pentingnya hard skill, sekarang kita bahas 5 contoh hard skill yang sering banget dicari sama HRD.

Dan bukan cuma di perusahaan besar aja, tapi juga di startup, agensi, bahkan usaha kecil menengah yang lagi berkembang.

Yuk kita bahas satu-satu:

1. Data Analysis (Analisis Data)

Sekarang apa-apa pakai data. Mulai dari menentukan strategi pemasaran, sampai melihat kebiasaan pengguna di aplikasi.
Itulah kenapa skill mengolah dan membaca data sangat dicari.

💡 Tools yang biasa dipakai: Microsoft Excel, Google Sheets, SQL, Python, Tableau.

Menurut laporan IBM & Burning Glass Technologies, permintaan terhadap skill analisis data naik 28% per tahun.

Bahkan kamu bisa mulai dari belajar Excel aja dulu, baru lanjut ke tools yang lebih kompleks.

2. Digital Marketing

Perusahaan butuh orang yang bisa promosiin produk mereka lewat dunia digital—entah itu media sosial, Google, email, atau ads.

💡 Bagian dari digital marketing: SEO, content writing, social media management, paid ads, email marketing.

Menariknya, kamu bisa pelajari semua ini lewat kursus online gratis atau berbayar.
Bahkan banyak platform kayak Google Digital Garage atau HubSpot Academy yang ngasih sertifikat gratis.

3. Desain Grafis

Visual itu penting. Dari feed Instagram, kemasan produk, sampai presentasi bisnis, semua butuh visual yang menarik.

💡 Tools yang umum dipakai: Adobe Illustrator, Photoshop, Canva, Figma.

Nggak harus jadi desainer profesional dulu kok.
Bahkan kalau kamu baru bisa Canva pun, itu udah termasuk contoh hard skill yang bisa diasah dan ditampilkan lewat portofolio kecil-kecilan.

4. Copywriting

Ini adalah seni menulis untuk memengaruhi orang lain.
Entah itu untuk beli produk, daftar ke event, atau sekadar bikin orang klik link yang kamu bagikan.

💡 Skill ini berguna untuk: digital marketing, social media, iklan, landing page, dan email.

Menurut Indeed.com, copywriting adalah salah satu skill yang terus naik permintaannya di bidang marketing karena bisa langsung berdampak ke penjualan.

5. Video Editing

Konten video semakin dominan. Perusahaan, brand, bahkan personal branding semuanya membutuhkan konten video yang engaging.
Dan editor video jadi salah satu posisi yang banyak dicari.

💡 Tools yang sering digunakan: Adobe Premiere Pro, CapCut, Final Cut Pro, DaVinci Resolve.

Nggak harus langsung expert. Mulai aja dari ngedit video Reels atau TikTok pakai CapCut, itu udah bisa jadi modal portfolio.

Semua contoh hard skill ini bisa kamu pelajari secara otodidak. Bahkan tanpa harus kuliah di jurusan tertentu. Yang penting ada kemauan dan konsistensi buat belajar dan nyoba.

Ingat, hard skill bukan cuma tentang “bisa” atau “nggak bisa”, tapi tentang “mau belajar” atau “nggak mau belajar.”

Dan jangan lupa, setelah kamu belajar, tunjukkan hasilnya. Bikin portofolio, ikutan project kecil-kecilan, atau bantuin teman untuk bangun jam terbang.

Baca Juga: 7 Contoh Hard Skill Mahasiswa yang Dicari Dunia Kerja

Cara Meningkatkan Hard Skill Tanpa Harus Kursus Mahal

Mungkin kamu mikir, “Wah, kayaknya ribet ya kalo harus belajar semua contoh hard skill tadi. Mana harus bayar mahal pula buat kursus.”

Tapi sebenarnya, meningkatkan contoh hard skill itu nggak harus selalu mahal. Nggak harus kuliah lagi. Nggak harus ikut bootcamp jutaan rupiah.

Berikut beberapa cara yang bisa kamu coba:

a. Belajar dari YouTube dan Blog Gratisan

YouTube itu harta karun buat yang pengen belajar.

Banyak banget konten edukatif tentang desain grafis, digital marketing, video editing, dan lainnya. Tinggal niat dan konsisten aja.

Misalnya, channel kayak “Agung Hapsah” buat video editing, atau “Niagahoster” buat digital marketing dan website.

belajar contoh hard skill dari youtube Agung Hapsah
Channel YouTube Agung Hapsah

b. Ikut Kelas Gratis Bersertifikat

Beberapa platform kayak Google Digital Garage, Coursera (gratis audit), atau Skillshare (pakai free trial) bisa jadi alternatif buat belajar dengan struktur yang lebih rapi.

Bahkan ada juga program pemerintah seperti Prakerja yang ngasih akses ke berbagai kursus keren.

c. Belajar dari Proyek Nyata

Kadang, belajar yang paling efektif adalah saat kamu langsung praktik. Misalnya:

  • Bantuin teman bikin poster promosi

  • Nulis artikel buat blog sendiri

  • Ngedit video buat konten TikTok komunitas

  • Bikin personal branding lewat Instagram

Nggak harus dibayar dulu.
Yang penting kamu bisa punya jam terbang dan pengalaman yang bisa ditunjukkan ke orang lain.

d. Bangun Portofolio Online

Bikin satu tempat yang ngumpulin semua karya atau hasil belajar kamu.

Bisa pakai Notion, Behance, atau bikin website sederhana.

Karena HRD atau klien akan lebih percaya kalau mereka bisa lihat hasil nyata dari skill kamu — bukan cuma dari sertifikat.

Penutup: Biar HRD Melirik, Tunjukkan Kemampuanmu dengan Nyata

Hard skill itu ibarat tiket buat masuk ke dunia kerja atau karier yang kamu mau.
Tapi tiket itu cuma berlaku kalau kamu tunjukin bahwa kamu memang punya dan paham cara pakainya.

Kamu nggak harus jadi expert dulu, tapi kamu bisa jadi orang yang mau belajar dan konsisten ningkatin skill kamu — itu yang bikin kamu beda dan akhirnya dilirik.

Karena orang yang bisa menunjukkan kemampuannya secara konsisten, akan selalu punya peluang lebih besar untuk berkembang.

Dan ingat…

“Jangan tunggu jadi sempurna dulu buat mulai. Mulailah dengan apa yang kamu bisa. Nanti kamu akan lihat, kamu udah berkembang sejauh ini.”

Jadi… dari 5 contoh hard skill yang tadi udah dibahas, mana yang paling kamu minati dan siap kamu pelajari lebih dalam? Yuk mulai langkah kecilmu hari ini.

Share ya!
Facebook
X
Pinterest
WhatsApp
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *