Apa yang bisa kita pelajari dari film Drama Closer?
Pernah nggak kamu membayangkan, apa yang akan kamu lakukan jika umurmu hanya tersisa satu tahun?
Kebanyakan dari kita mungkin akan merasa takut, kehilangan semangat hidup, atau bahkan menyesali semua hal yang belum sempat dilakukan.
Film Jepang Drawing Closer mengajak kita merenung lewat kisah dua remaja yang tahu bahwa waktunya tinggal sebentar. Sebuah cerita yang bukan hanya soal cinta, tapi juga tentang keberanian untuk menjalani hidup sepenuhnya, meski tahu akhir cerita tidak akan lama lagi.
Sinopsis Singkat Drawing Closer
Drawing Closer menceritakan Akito, seorang seniman muda yang bercita-cita melihat karya seninya terpajang di pameran bergengsi Jepang.
Namun mimpinya terguncang ketika dokter menyatakan ia mengidap tumor di jantung—dan hanya punya sisa hidup satu tahun.
Dalam keputusasaan, Akito bertemu Haruna, seorang gadis yang sama-sama menyukai menggambar. Bedanya, Haruna hanya punya sisa hidup enam bulan akibat penyakit yang dideritanya. Pertemuan mereka terjadi secara tak terduga, tapi membawa perubahan besar dalam cara mereka memandang hidup dan kematian.
Perbedaan Pandangan Tentang Kematian
Yang membuat kisah ini menarik adalah perbedaan sikap keduanya terhadap kematian.
Akito takut membayangkan hidupnya akan berakhir, takut membayangkan “kehidupan setelah hidup”.
Sementara Haruna terlihat tenang, bahkan ceria, seolah menerima bahwa hidupnya memang singkat dan ia akan menuju “surga” lebih cepat.
Menurut sebuah penelitian di Journal of Positive Psychology, orang yang memiliki pandangan positif tentang kematian cenderung memiliki kualitas hidup yang lebih baik di sisa hidupnya.
Haruna adalah contoh nyata dari hal itu—ia memilih fokus pada hal yang bisa ia jalani sekarang, bukan pada hal yang akan diambil darinya nanti.
Bentuk Cinta yang Tulus dan Tanpa Label
Seiring waktu, Akito mulai rutin mengunjungi Haruna. Ia membawa lima tangkai bunga garbera setiap minggu—bunga yang melambangkan harapan.
Meski Akito tidak pernah memberi tahu bahwa ia juga mengidap penyakit mematikan, ia ingin fokus membuat hari-hari terakhir Haruna penuh warna.
Yang mengharukan, di akhir cerita, terungkap bahwa Haruna sebenarnya sudah tahu rahasia Akito. Ia merahasiakannya karena tidak ingin Akito khawatir.
Dalam surat digital yang ia tinggalkan, Haruna menggambar tiga tangkai bunga garbera—yang artinya, “Aku cinta kamu.”
Ini bukan cinta yang dibungkus label pacaran. Ini adalah cinta yang hadir untuk menguatkan, menemani, dan saling memahami, bahkan tanpa janji yang terucap.
Makna Menggambar dalam Cerita
Menggambar bagi Haruna adalah cara merekam momen dan mengabadikan hidup.
Setiap goresan adalah kenangan. Dalam psikologi, aktivitas kreatif seperti menggambar terbukti dapat membantu mengurangi stres dan memberikan rasa kontrol terhadap hidup—terutama pada pasien dengan penyakit kronis.
Bagi Haruna, menggambar bukan sekadar hobi. Itu adalah bentuk perlawanan terhadap waktu. Setiap gambar yang ia buat adalah bukti bahwa ia pernah hidup, pernah merasa, dan pernah mencintai.
Baca Juga: 5 Pelajaran Hidup dari Film Sore: Istri dari Masa Depan
Pelajaran Hidup dari Drawing Closer
Film ini mengajarkan kita bahwa:
- Menghargai waktu selagi ada
Setiap hari adalah kesempatan untuk mencintai dan melakukan hal yang berarti. - Hadir sepenuhnya untuk orang yang kita sayangi
Tidak perlu menunggu momen besar—kehadiran di saat kecil sekalipun bisa jadi kenangan terbesar. - Tidak semua cinta harus memiliki label
Kadang, cinta terbesar justru hadir dalam bentuk pengorbanan yang diam-diam. - Kita bisa menguatkan orang lain meski kita sendiri sedang lemah
Seperti Akito dan Haruna yang sama-sama rapuh, tapi memilih saling menguatkan.
Penutup – Menghargai Waktu, Menghargai Kehadiran
Hidup tidak selalu memberi kita banyak waktu.
Kita tidak akan pernah tahu kapan kita akan kehabisan waktu, kapan kita pada akhirnya akan meninggalkan dunia ini.
Terkadang, kita harus menerima bahwa beberapa cerita akan berakhir lebih cepat dari yang kita mau.
Tapi seperti kata Haruna lewat lukisannya, selalu ada cinta, selalu ada harapan.
Dan selama kita bisa mencintai orang-orang di sekitar kita dengan sepenuh hati, maka waktu yang singkat pun akan terasa begitu panjang dan berarti.