Kenapa Mengingat Masa Lalu Terkadang Menyakitkan?

Picture of Farhan Anggara
Farhan Anggara
Graphic Designer & Digital Marketer
Mengingat masa lalu bisa terasa menyakitkan karena emosi yang belum terselesaikan. Bagaimana cara berdamai dengan kenangan buruk agar hidup lebih ringan?
Mengingat masa lalu

Pernah nggak kamu tiba-tiba mengingat masa lalu dan merasa sesak di dada?

Mungkin itu momen bahagia yang kini udah nggak bisa dirasakan lagi, atau kenangan pahit yang masih menghantui.

Mengingat masa lalu yang menyakitkan itu bukan karena kita ingin kembali hidup di sana, tapi karena ada bagian dari dirimkita yang masih ada pada perasaan itu.

Aku juga pernah mengalami hal yang sama.

Ada masa di mana aku berharap bisa mengubah masa lalu, atau setidaknya melupakannya.

Tapi semakin aku mencoba, semakin kuat kenangan itu muncul. Dan itu membuatku sakit.

Kenapa bisa begitu? Kenapa ada kenangan yang terasa lebih menyakitkan daripada hal yang lain?

Bagaimana cara menerima masa lalu? Dan, bagaimana kita bisa berdamai dengan masa lalu dan menjalani hidup dengan lebih tenang?

Kenapa Mengingat Masa Lalu Bisa Menyakitkan?

Nggak semua kenangan itu menyakitkan, tapi setidaknya ada alasan mengapa mengingat masa lalu itu menyakitkan:

  1. Emosi yang Belum Terselesaikan. Ketika sebuah peristiwa terjadi tetapi kita belum benar-benar menerima atau mengolahnya secara emosional, kenangan itu akan terus muncul kembali. Ini seperti luka yang belum sembuh sempurna dan kembali terasa nyeri saat disentuh.
  2. Rasa Penyesalan. “Seandainya dulu aku melakukan hal yang berbeda…” Pikiran ini sering kali menjadi sumber penderitaan karena kita merasa ada keputusan yang seharusnya bisa kita ambil dengan lebih baik.
  3. Kenangan yang Terikat dengan Trauma. Beberapa pengalaman menyakitkan meninggalkan luka mendalam yang sulit hilang. Trauma bisa membuat otak kita menyimpan kenangan buruk dengan lebih kuat dibandingkan kenangan biasa.
  4. Otak Menyimpan Kenangan dengan Emosi yang Kuat. Menurut penelitian dalam Nature Neuroscience, otak cenderung mengingat peristiwa yang penuh emosi lebih jelas dibandingkan peristiwa biasa. Inilah sebabnya mengingat masa lalu menyakitkan, karena otak kita memperkuat ingatan yang memiliki dampak emosional besar.

Jenis-Jenis Kenangan yang Sering Menyakitkan

Ada beberapa jenis kenangan yang sering kali terasa menyakitkan:

  • Kenangan tentang kehilangan

Misalnya, orang yang pernah hadir dalam hidup kita tetapi kini sudah tiada. Bisa berupa sahabat, pasangan, atau anggota keluarga yang telah pergi.

  • Kenangan akan kesalahan masa lalu

Rasa bersalah atau penyesalan karena keputusan yang diambil dulu sering kali muncul kembali, terutama jika berdampak besar pada hidup kita.

  • Kenangan tentang hubungan yang tidak berjalan baik

Entah itu pertemanan yang berakhir buruk atau hubungan romantis yang menyisakan luka.

  • Kenangan tentang kesempatan yang terlewat

Terkadang, kita menyesali kesempatan yang tidak kita ambil. Pikiran “bagaimana jika aku dulu berani mencoba?” bisa terus menghantui.

Bagaimana Cara Menghadapi Kenangan Menyakitkan?

Kalau mengingat masa lalu itu menyakitkan, bukan berarti kita harus terus hidup di dalamnya.

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk bisa mengelola perasaan menyakitkan ini:

1. Menyadari Masa Lalu Tidak Bisa Diubah

Kenyataannya, sebanyak apapun kita berharap agar bisa kembali dan memperbaiki keadaan, masa lalu itu akan tetap sama.

Terdengar sulit, tapi memang realitanya kita nggak bisa mengubah masa lalu.

Yang bisa kita ubah itu adalah cara kita melihatnya dan bagaimana kita bisa tetap melanjutkan hidup.

2. Jangan Memerangi Kenangan, Terimalah

Semakin kita mencoba menekan atau menghindari kenangan itu, semakin kuat perasan itu muncul.

Cobalah untuk menerima bahwa kenangan itu ada sebagai peroses tumbuh dan berkembang dalam menjalani hidup.

3. Fokus pada Pelajaran yang Didapatkan

Selama kita menjalani hidup, kita itu harus tetap belajar untuk bisa berkembang setiap harinya.

Setiap pengalaman, baik atau buruk, selalu punya pelajaran, selalu punya hikmah.

Refleksikan pada diri sendiri, “apa yang bisa aku pelajari dari pengalaman ini?” dan gunakan pengalaman itu untuk membenahi diri menjadi lebih dan lebih baik lagi.

4. Beri Diri Sendiri Waktu untuk Sembuh

Menerima masa lalu itu bukan proses yang instan. Penyembuhan juga bukan proses yang instan.

Mungkin ada hari di mana kamu akan merasa baik-baik saja, lalu di hari lain kenangan menyakitkan muncul lagi.

Itu adalah hal yang normal, dan itu tidak apa-apa.

Biarkan dirimu merasakan emosi itu tanpa terburu-buru ingin “sembuh” sepenuhnya.

5. Temukan Cara untuk Berdamai dengan Masa Lalu

Setiap orang punya cara untuk berdamai dengan masa lalu. Cara yang dilakukan setiap orang juga berbeda-beda.

Temukan cara berdamai dengan masa lalu, misalnya dengan cara meditasi, menulis jurnal, melakukan traveling untuk menemukan makna hidup, atau juga bisa mencari bantuan profesional.

Mengubah Kenangan Menjadi Kekuatan untuk Masa Depan

Proses memaafkan masa lalu itu memang panjang. Daripada terus terjebak dalam masa lalu, kita bisa menggunakannya sebagai bahan bakar untuk berkembang.

Banyak orang yang berhasil bangkit karena justru mereka mampu belajar dari pengalaman sulit yang pernah mereka hadapi.

  • Jika dulu kita pernah gagal, kita bisa belajar cara untuk lebih baik di masa depan.
  • Jika kita pernah kehilangan seseorang, kita bisa lebih menghargai orang-orang yang masih ada dalam hidup kita.
  • Jika kita pernah mengalami luka emosional, kita bisa lebih peka terhadap perasaan orang lain dan menjadi lebih kuat.

Biarkan Masa Lalu Menjadi Bagian dari Perjalanan Hidup

Masa lalu memang tidak bisa dihapus, tapi kita bisa pilih bagaimana cara kita menghadapinya.

Mengingat masa lalu yang menyakitkan, bukan berarti kita terus hidup dalam bayangannya.

Dengan menerima, memahami, dan mengambil pelajaran dari masa lalu, kita bisa melanjutkan hidup lebih ringan dan tenang.

“The past cannot be changed. The future is yet in your power.” – Mary Pickford

Mulai hari ini, cobalah untuk melihat masa lalu sebagai bagian dari perjalanan yang membentuk dirimu saat ini. Kamu lebih kuat dari yang kamu kira. 😊

Sebagai tambahan kamu bisa membaca buku yang berjudul Berdamai Dengan Masa Lalu karya Asti Musman.

Mengingat masa lalu dan berdamai
Rekomendasi bacaan tentang mengingat masa lalu dan berdamai dengannya

 

Share ya!
Facebook
X
Pinterest
WhatsApp
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *