Apa yang Dimaksud dengan Produktivitas Sejati?

Picture of Farhan Anggara
Farhan Anggara
Graphic Designer & Digital Marketer
Temukan makna sejati dari produktivitas. Bukan soal sibuk, tapi soal kesadaran dan arah hidup. Apa yang dimaksud dengan produktivitas menurutmu?
apa yang dimaksud dengan produktivitas

Kalau bahas soal kerja keras, kamu tahu nggak sih apa yang dimaksud dengan produktivitas sejati?

Beberapa bulan yang lalu, aku sempat berpikir bahwa produktif itu artinya sibuk.

Semakin banyak hal yang aku kerjakan dalam sehari, semakin merasa “berharga”.

Tapi.. anehnya, semakin aku sibuk, rasanya kok aku semakin merasa kosong ya?

Pernah nggak sih kamu ngerasa gitu juga?

Udah kerja dari pagi sampai malam, udah centang semua to-do list, tapi pas malam datang… justru kamu bertanya:

“Apa sih yang sebenarnya aku kejar hari ini?”

Mungkin ini saatnya kita mengulas ulang:

Apa yang dimaksud dengan produktivitas—yang sejati?

Baca: Apa Itu Produktif?

Produktif Bukan Berarti Sibuk Terus-Terusan

Dalam pengertian klasik, produktivitas itu sering diartikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan lebih banyak output dalam waktu seminim mungkin.

Tapi zaman berubah. Kita berubah.

Menurut Deloitte Global 2023 Millennial and Gen Z Survey, hampir 46% dari Gen Z dan milenial kini mendefinisikan produktivitas sebagai “menyelesaikan hal yang bermakna bagi diri sendiri”, bukan sekadar soal pencapaian.

Dan aku pribadi mulai paham—bahwa produktivitas sejati bukan tentang kecepatan atau jumlah.

Tapi tentang makna.

Produktivitas yang Sejati Itu Kayak Apa?

Mungkin kamu penasaran,

Dan pengen tahu apa yang dimaksud dengan produktivitas sejati, mungkin kamu bisa melihatnya dari ini:

  • Kamu merasa tenang setelah menjalani hari, bukan kelelahan tanpa arah

  • Kamu tahu kenapa kamu ngerjain sesuatu, bukan cuma karena tuntutan

  • Kamu punya waktu buat mikir, istirahat, dan refleksi, bukan cuma ngejar deadline

  • Kamu bisa bilang “cukup” tanpa rasa bersalah

Produktif itu bukan tentang penuh, tapi tentang sadar.

Dan kadang, hal paling produktif yang bisa kamu lakukan hari ini adalah…

Duduk tenang, tarik napas, dan mikir ulang: “Apa yang penting buatku?”

Baca Juga: Teori Produktivitas: Rahasia Bekerja dengan Lebih Tenang

Apa yang Dimaksud dengan Produktivitas dalam Kehidupan Kita?

Harvard Business Review pernah menulis dalam artikelnya Stop Measuring Productivity by Hours Worked (2021), bahwa banyak perusahaan masih mengukur produktivitas dari “waktu yang dihabiskan bekerja”, bukan dari impact yang dihasilkan.

Padahal, kualitas dan arah itu jauh lebih penting daripada kuantitas.

Kalau kamu hanya menilai produktivitas dari banyaknya pekerjaan, bisa jadi kamu cuma jalan cepat… ke arah yang salah.

Makanya, menurutku, produktivitas sejati itu tentang kesadaran dan keterhubungan antara apa yang kita lakukan hari ini, dan siapa kita ingin jadi nanti.

Kenapa Kita Sering Terjebak dalam Kesibukan yang Salah?

Pernah nyadar nggak sih,

Di media sosial tuh kita sering lihat orang posting jadwal yang padat, kerja tanpa henti, sukses muda.

Tapi realitanya kita nggak pernah sadar, kita terjebak dalam persepsi bahwa sibuk = sukses.

Padahal, nggak semua kesibukan itu berarti produktif.

Kadang, kita tuh cuma sibuk menunda hal yang sebenarnya penting—kayak istirahat, ngobrol sama diri sendiri, atau mikirin arah hidup.

Sedikit cerita yang mungkin bisa kamu jadikan pengalaman,

Aku punya teman yang keliatannya tuh tiap hari sibuk kerja dari pagi sampe malam.

Tapi suatu hari dia bilang, “Aku bahkan lupa kenapa aku kerja sekeras ini.”

Waktu dia coba pelan-pelan journaling dan ngurangin distraksi, dia mulai sadar ternyata banyak waktu habis buat hal yang nggak benar-benar penting.

Gimana Caranya Menemukan Produktivitas Versi Kamu?

Kita tahu kan kalau setiap manusia itu unik. Dan setiap rang punya definisi produktif yang berbeda-beda.

Tapi kalau kamu penasaran, kamu bisa memulainya dengan beberapa pertanyaan ini:

  • Coba mulai hari dengan journaling 5 menit: “Apa satu hal paling penting hari ini?”

  • Coba lakukan evaluasi malam: “Apa hal yang aku syukuri hari ini?”

  • Praktik digital detox 1 jam setiap hari buat menghindari distraksi

  • “Apa yang benar-benar penting buatku hari ini?”

  • “Apakah aktivitasku mendekatkanku ke tujuan hidup?”

  • “Apa aku merasa lebih damai atau justru makin tertekan?”

Buat aku, journaling setiap pagi dan malam itu membantu banget.

Bukan cuma buat ngatur prioritas, tapi buat ngerti…

Aku ini lagi hidup, atau cuma beraktivitas?”

Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Produktivitas Tanpa Harus Terus Sibuk

Produktif Itu Boleh, Tapi Jangan Kehilangan Diri

Kamu boleh punya mimpi besar, target tinggi, dan jadwal padat.

Tapi jangan sampai semua itu bikin kamu lupa siapa dirimu.

Karena kadang, pertanyaan yang perlu kita jawab bukan cuma:

“Hari ini aku udah ngapain aja?”

Tapi juga:

“Kenapa aku melakukan itu semua?”

Dan mungkin…
itu yang dimaksud dengan produktivitas yang sebenarnya.

Share ya!
Facebook
X
Pinterest
WhatsApp
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *