5 Contoh Kesehatan Mental yang Sering Kita Abaikan

Kenali contoh kesehatan mental yang sering terjadi dalam hidup kita, tapi jarang disadari. Bisa jadi, kamu sudah lebih kuat dari yang kamu kira.
Contoh Kesehatan Mental yang Sering Kita Abaikan

5 Contoh Kesehatan Mental yang Sering Kita Abaikan

Picture of Farhan Anggara
Farhan Anggara
Graphic Designer & Digital Marketer
Kenali contoh kesehatan mental yang sering terjadi dalam hidup kita, tapi jarang disadari. Bisa jadi, kamu sudah lebih kuat dari yang kamu kira.
Contoh Kesehatan Mental yang Sering Kita Abaikan

Apakah kamu sudah tahu soal contoh kesehatan mental?

Pernah nggak sih kamu merasa baik-baik aja… tapi entah kenapa masih sering ngerasa kosong?

Atau kamu bisa ketawa di tongkrongan, ikut diskusi di grup kerja, aktif di medsos, tapi pas malam datang… kamu mulai ngerasa nggak punya siapa-siapa?

Kita sering banget ngebahas kesehatan mental. Tapi seringnya, yang langsung kepikiran itu tentang gangguan mental—depresi, bipolar, anxiety, dan lainnya. Seolah-olah mental health itu hanya soal saat kita “sakit”.

Padahal, sebenarnya ada banyak contoh kesehatan mental dalam hidup kita sehari-hari yang justru lebih jarang dibicarakan—karena kita menganggapnya “normal”.

Kita nggak sadar kalau ternyata kita udah punya hal-hal kecil yang menunjukkan kalau kondisi mental kita nggak seburuk itu.

Misalnya, kamu bisa bilang ke temen kamu, “gue lagi capek banget hari ini.”
Dan kamu bisa ngungkapin itu tanpa takut di-judge. Itu adalah contoh kesehatan mental.

Atau kamu bisa istirahat di weekend tanpa merasa bersalah karena nggak produktif.

Padahal kamu tahu, kamu butuh recharge. Itu juga bentuk contoh kesehatan mental yang jarang kita apresiasi.

Tapi kenapa ya, kita jarang menyadarinya?

Apa Itu Kesehatan Mental? Lebih dari Sekadar “Nggak Sakit”

Banyak orang masih nganggep sehat secara mental itu berarti:
“aku nggak stres”, “aku nggak nangis”, “aku nggak depresi”, titik.

Padahal, definisi kesehatan mental jauh lebih luas dari itu.

Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan mental adalah kondisi sejahtera di mana seseorang menyadari potensinya, mampu mengatasi tekanan hidup normal, bekerja secara produktif, dan berkontribusi ke komunitasnya.

Jadi, contoh kesehatan mental itu nggak harus spektakuler.

Kadang sesederhana:

  • Kamu bisa mengakui rasa sedih tanpa merasa bersalah.

  • Kamu bisa jujur soal batasanmu.

  • Kamu bisa tetap berdiri meski hari itu berat.

Menurut hasil Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) 2022, lebih dari 50% remaja di Indonesia tidak menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental hingga akhirnya mereka berada dalam kondisi akut atau sudah burnout.

Dan itu terjadi karena kita terlalu terbiasa “diam” dan menahan diri.
Kita tidak terbiasa merayakan bentuk-bentuk sederhana dari mental yang sehat.

Padahal, ketika kita mampu mengenali contoh kesehatan mental yang sudah kita miliki, itu bisa memperkuat self-awareness dan meningkatkan ketahanan mental kita ke depannya.

5 Contoh Kesehatan Mental Sehari-hari yang Sering Kita Abaikan

Kadang kita nunggu semuanya hancur dulu, baru sadar bahwa mental kita nggak sedang baik-baik saja.

Tapi sebaliknya, kita juga sering lupa bahwa ada banyak contoh kesehatan mental yang sudah kita jalani setiap hari — cuma nggak kita sadari.

Berikut beberapa contohnya:

  • Kamu bisa bilang “tidak” tanpa merasa bersalah.
    Ini artinya kamu paham batasanmu, dan itu bentuk contoh kesehatan mental yang kuat: punya boundaries.

  • Kamu bisa menikmati kesendirian tanpa merasa kesepian.
    Kamu nyaman dengan dirimu sendiri, dan itu bukan hal yang biasa. Itu tanda kamu sudah berdamai dengan diri.

  • Kamu bisa menangis dan nggak menyalahkan dirimu karenanya.
    Emosi keluar bukan tanda kelemahan, tapi tanda kamu manusia dan tahu cara memproses rasa.

  • Kamu bisa menerima kritik tanpa merasa hancur.
    Artinya kamu punya harga diri yang nggak gampang runtuh oleh penilaian orang lain.

  • Kamu bisa bilang ke orang lain, “aku butuh bantuan.”
    Itu salah satu bentuk keberanian terbesar — dan tanda jelas bahwa mentalmu sedang sehat.

Dan yang paling penting:
Kamu tetap bisa bangun setiap hari meski semalam kamu ingin menyerah.

Kalau kamu pernah ngalamin ini, kamu punya kekuatan yang luar biasa.

Masalahnya, semua contoh ini sering dianggap “biasa aja”. Padahal nggak semua orang bisa punya kemampuan untuk melakukan itu semua.

Kenapa Kita Sering Mengabaikannya?

Karena dunia ini terlalu sering menilai kita dari seberapa “produktif” kita.
Seberapa sibuk. Seberapa sukses. Seberapa bahagia kelihatannya.

Jadi saat kita bisa istirahat tanpa rasa bersalah, atau nangis tanpa takut dibilang cengeng, kita ngerasa itu bukan prestasi apa-apa. Padahal justru itulah bentuk keberhasilan menjaga kesehatan mental.

Ada banyak dari kita yang tumbuh di lingkungan yang bilang:

“Jangan nangis.”
“Kuat dong, masa gitu aja down?”
“Kamu tuh harus bersyukur, orang lain lebih susah.”

Dari kecil kita dibiasakan untuk menekan emosi. Jadi ketika kita berhasil mengekspresikannya secara sehat, kita malah merasa aneh atau salah.

“Kalau sedari kecil kamu diajari untuk memendam, maka suatu saat kamu akan lupa caranya bicara. Bahkan pada dirimu sendiri.”

Menurut penelitian dari American Psychological Association, orang yang terbiasa mengenali dan mengekspresikan emosinya dengan sehat cenderung memiliki resiliensi lebih tinggi dan lebih mudah bangkit dari stres atau tekanan emosional.

Tapi karena kita tumbuh dengan standar bahwa yang sehat itu adalah “nggak kelihatan sakit”, maka banyak dari kita lupa kalau justru keberanian menerima rasa dan bicara jujur adalah contoh nyata dari kesehatan mental yang baik.

Refleksi: Bisa Jadi, Kamu Udah Lebih Sehat dari yang Kamu Kira

Kita terlalu sering mengukur kesehatan mental dari sisi “apakah aku sakit?”

Padahal, bisa jadi kamu justru sudah berada di jalur yang lebih sehat—tanpa kamu sadari.

Kamu mungkin belum punya semua jawaban atas luka-luka yang kamu bawa.
Kamu mungkin masih menangis diam-diam setiap malam.
Kamu mungkin masih sering merasa sendiri walau sedang di keramaian.

Tapi kamu tetap memilih untuk hadir. Kamu tetap memilih untuk mencoba.

Dan kamu tetap punya ruang untuk menanyakan, “aku kenapa ya?”

Itu tandanya: kamu sedang menjaga dirimu.
Itu juga tandanya: kamu sudah jauh lebih kuat dari yang kamu kira.

Contoh kesehatan mental bukan cuma tentang kamu bisa tersenyum terus, atau kamu bisa kerja tanpa burnout. Tapi tentang kamu bisa jujur saat merasa lelah. Kamu tahu kapan harus berhenti. Dan kamu tahu kapan kamu butuh orang lain.

Jangan remehkan prosesmu. Karena justru dari hal-hal kecil itulah, kamu sedang menyembuhkan dirimu perlahan.

Penutup: Yuk, Belajar Mengapresiasi Mental yang Sudah Bertahan

Mungkin kamu belum jadi versi terbaik dari dirimu hari ini.

Mungkin kamu masih belajar untuk pulih dan tetap kuat dalam prosesnya.

Tapi bukankah itu juga layak dirayakan?

Berhentilah merasa gagal hanya karena kamu belum “setangguh orang lain”.

Kesehatan mental itu bukan lomba siapa yang paling bahagia.

Tapi tentang bagaimana kamu mengenali dirimu, rasa-rasamu, dan cara kamu menjaga semuanya tetap utuh.

Hari ini, coba tanyakan ini ke diri kamu sendiri:

“Apa contoh kecil dari kesehatan mentalku yang bisa aku syukuri hari ini?”

Karena bisa jadi, kamu udah melewati banyak hal… dan masih bisa bertahan sejauh ini.

Dan itu, teman, adalah sebuah pencapaian yang besar.

Share ya!
Facebook
X
Pinterest
WhatsApp
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *