Kadang secara ga sadar, kita itu pasti cari cara agar tidak overthinking, biar hidup lebih tenang gitu..
Pernah gak sih kamu ngalamin kayak gini?
Badannya udah lelah, mata udah berat banget, tapi kepala masih muter terus.
Kata-kata orang lain diulang-ulang, skenario yang belum terjadi diputar kayak film di kepala.
Kadang tentang hal sepele, kadang tentang hal yang bahkan gak kamu bisa kendalikan.
Aku sendiri pernah ada di titik itu.
Malam-malam panjang yang gak tenang.
Overthinking soal keputusan yang belum dibuat, respon orang lain yang gak bisa ditebak, dan semua hal yang harusnya gak perlu dipikirin terlalu jauh.
Dan jujur aja, itu melelahkan.
“Kenapa sih otak ini gak bisa tenang, padahal kita cuma pengen istirahat?”
Kalau kamu sering merasa kayak gitu, kamu gak sendirian.
Banyak dari kita hidup dengan kepala yang penuh—karena gak pernah diajarin cara agar tidak overthinking.
Kita pikir wajar, padahal pelan-pelan itu menguras energi, waktu, dan bahkan kebahagiaan kita sendiri.
Apa Itu Overthinking dan Kenapa Kita Melakukannya?
Overthinking itu bukan sekadar banyak mikir.
Tapi ketika pikiran kita terus mengulang hal yang sama tanpa ujung.
Bertanya, menebak, menganalisis, menyalahkan diri sendiri—semua dilakukan dalam kepala, tanpa solusi yang jelas.
Psikolog Susan Nolen-Hoeksema, salah satu peneliti yang dikenal luas soal overthinking, menyebutkan bahwa:
“Overthinking adalah kebiasaan mental yang membuat seseorang terus mengulang pikiran negatif, dan itu memperburuk stres serta memperlambat kemampuan memecahkan masalah.”
Dan sayangnya, kita sering gak sadar sedang melakukannya.
Beberapa hal yang biasanya jadi pemicunya:
- Perfeksionisme – takut salah, takut gagal, semua harus sempurna
- Luka lama – pengalaman buruk di masa lalu bikin kita sulit percaya proses
- Takut penolakan atau dihakimi – jadi mikir keras sebelum melakukan atau berkata sesuatu
- Kurangnya kepercayaan diri – akhirnya semua kemungkinan terburuk kita pikirin sendiri
Yang bikin overthinking makin rumit adalah…
semakin kamu coba ngelawan, semakin kuat dia nempel.
Karena pada dasarnya, otakmu cuma berusaha melindungi kamu—dengan cara yang gak selalu sehat.
Dampak Overthinking pada Kesehatan Mental dan Fisik
Mungkin kamu pernah mikir,
“Ah, overthinking doang, nanti juga reda sendiri.”
Tapi faktanya, kebiasaan ini bisa ngasih dampak serius ke kesehatan, baik mental maupun fisik.
Menurut jurnal Clinical Psychology Review (2013), overthinking sangat erat kaitannya dengan meningkatnya risiko depresi, gangguan kecemasan, insomnia, bahkan penurunan sistem imun karena stres kronis.
Berikut dampak yang sering muncul:
- Sulit tidur (karena pikiran terus bekerja)
- Mudah kelelahan secara emosional
- Fokus terganggu, jadi gak produktif
- Pusing, tegang di kepala dan leher
- Perasaan bersalah dan cemas berlebihan
- Sulit menikmati momen saat ini
Dan yang paling menyakitkan…
kita jadi kehilangan banyak momen baik, hanya karena terlalu sibuk menghadapi skenario buruk di kepala.
“Cara agar tidak overthinking bukan soal membungkam pikiran, tapi belajar memilih mana yang layak dipikirkan dan mana yang bisa dilepas.”
Baca Juga: Overthinking dalam Hubungan Sosial
7 Cara Agar Tidak Overthinking dan Bisa Hidup Lebih Tenang
cara agar tidak overthinking gak bisa disembuhkan sekali duduk.
Tapi kamu bisa mulai melatih pikiran untuk gak langsung lari ke arah yang melelahkan.
Berikut beberapa cara agar tidak overthinking yang bisa kamu coba, pelan-pelan, gak harus langsung sempurna:
1. Sadari Pikiranmu, Jangan Langsung Percaya
Cara agar tidak overthinking, yang pertama itu fokus langsung ke pusat pikiran kita.
Kadang kita lupa, gak semua yang muncul di kepala itu benar.
Coba kasih jarak sedikit antara kamu dan pikiranmu.
Latih diri buat bilang, “Oke, ini cuma pikiran. Belum tentu kenyataan.”
“Your thoughts are not facts.”
Ini cara awal agar kamu bisa mengenali, bukan tenggelam.
2. Tulis Semua Isi Pikiranmu
Daripada muter terus di kepala, coba tuangin semuanya ke jurnal.
Nulis itu kayak “menyapu lantai pikiran”.
Begitu semua tertumpah di atas kertas, kamu bisa lihat mana yang penting, mana yang cuma bayangan.
Tips: tulis tanpa sensor. Biar otakmu tahu, kamu lagi dengerin dia.
3. Jadwalkan Waktu Khusus untuk “Overthinking”
Ini terdengar aneh, tapi terbukti membantu.
Coba kasih waktu 10–15 menit di satu hari buat mikir bebas.
Misalnya, jam 7 malam kamu izinkan diri untuk “boleh mikir yang aneh-aneh”.
Setelah itu?
Balik ke aktivitas, tanpa bawa beban pikirannya ke mana-mana.
4. Alihkan Energi ke Hal yang Bisa Kamu Kontrol
Kebanyakan cara agar tidak overthinking bisa dilakukan dan overthinking itu muncul dari hal-hal yang belum tentu kejadian.
Mulai balik fokus ke apa yang bisa kamu lakukan hari ini:
✔️ Bikin to-do list
✔️ Kerjain satu tugas kecil
✔️ Beresin kamar
✔️ Jalan kaki 10 menit
Fokus ke aksi kecil, bukan skenario besar.
5. Latih Napas dan Teknik Mindfulness
Saat overthinking datang, tubuh kamu ikut menegang.
Coba tarik napas 4 detik, tahan 7 detik, hembuskan 8 detik (teknik 4-7-8).
Atau pakai metode grounding:
👁️ Lihat 5 benda
👂 Dengar 4 suara
🤲 Rasakan 3 tekstur
👃 Hirup 2 aroma
💬 Sebut 1 hal yang kamu syukuri
Ini bantu otak kamu balik ke “sekarang”.
6. Ngobrol Sama Orang yang Gak Menghakimi
Kadang, kamu gak butuh solusi.
Kamu cuma butuh tempat buat cerita.
Orang yang bisa bilang:
“Wajar kok kamu ngerasa kayak gitu.”
Dan pelan-pelan, kamu sadar… kamu gak seaneh itu.
Kalau perlu, jangan ragu cari bantuan profesional.
7. Terima Bahwa Gak Semua Harus Dipikirin Sekarang
Gak semua pertanyaan harus langsung dijawab.
Gak semua hal harus kamu pahami sekarang juga.
Ada yang bisa kamu serahkan ke waktu.
Ada yang memang cukup disadari, bukan diselesaikan.
Cara agar tidak overthinking adalah dengan menerima: hidup gak selalu harus jelas… tapi kamu tetap bisa berjalan.
Penutup – Kamu Gak Harus Kuat Sendiri, Apalagi di Dalam Pikiranmu
Kalau kamu sering merasa lelah karena isi kepala sendiri…
kalau kamu sering menahan napas karena takut salah ngomong…
kalau malam-malammu penuh dengan “kenapa sih aku kayak gini?”
—maka kamu perlu tahu satu hal:
Kamu gak sendirian.
Banyak dari kita pernah ada di titik itu.
Kepala penuh, hati kosong, dan tubuh capek karena terus mikir yang belum tentu terjadi.
Cara agar tidak overthinking bukan berarti kamu harus jadi orang yang santai setiap saat.
Tapi kamu bisa belajar berdamai pelan-pelan.
Dengan pikiranmu, dengan ketidakpastian, dan dengan luka-luka lama yang kadang masih muncul diam-diam.
Dan kamu gak harus kuat sendirian.
Apalagi kalau yang kamu lawan adalah pikiranmu sendiri.
Tenang bukan berarti hidupmu beres. Tapi kamu sedang belajar mencintai dirimu, bahkan saat otakmu berisik sekali.