Share

Mengenal Pola Pikiran Negatif

Picture of Farhan Anggara
Farhan Anggara
Graphic Designer & Digital Marketer
Pikiran negatif

Pernahkah nggak sih, merasa terjebak dalam pola pikiran negatif yang selalu melihat sisi buruk dari segala hal?

Ide tulisanku kali ini inspirasinya dari diri sendiri. Sejak aku baru merasakan rantau dan mendapatkan pekerjaan baru, pikiran negatif selalu datang padaku.

Dalam lingkungan kerja yang baru ini, aku merasa selalu kesulitan dalam menghadapi beberapa situasi.

Seperti halnya mengenal teman baru, atasan baru, suasana kerja baru. Dan hal itu membuat pikiran negatif muncul di pikiranku.

Apa pekerjaan yang ku lakukan sudah baik? Apakah bos senang dengan hasil kerja saya? Apakah orang lain mau berteman dengan saya?..

Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang akhirnya menjadi sebuah pikiran negatif hingga akhirnya merugikan diri sendiri.

Saya tidak berbakat mengerjakan sesuatu.. saya tidak pandai berbaur dengan orang lain..

Mungkin kamu belum tau atau sedang tidak sadar, bahwa pikiran-pikiran negatif seperti ini adalah pemicu stres, kecemasan, bahkan depresi.

Makanya, penting sekali untuk mengenali diri sendiri agar tidak mudah memikirkan atau berasumsi hal-hal yang negatif.

Sebab pola pikir negaitf itu kebiasaan mental yang sering kali tidak disadari tetapi berdampak besar pada hidup kita.

Dampak Pikiran Negatif

Kita mesti sepakat bahwa memiliki pola pikir negatif itu membawa dampak yang buruk untuk hidup kita.

  • Dampak Emosional: Pola pikir negatif bisa memicu stres, kecemasan, dan rasa tidak percaya diri.
  • Dampak pada Kesehatan: Studi menunjukkan bahwa pikiran negatif berjangka panjang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, melemahkan sistem imun, dan meningkatkan risiko depresi.
  • Dampak pada Hubungan: Pikiran yang negatif lebih mudah membuat orang curiga, sulit mempercayai orang lain, dan sering menciptakan konflik.
  • Dampak pada Produktivitas: Berfokus pada hal negatif mengurangi motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah secara efektif.

Selain memberikan dampak tersebut, memiliki pola pikir negatif yang berkepanjangan itu dampaknya lebih bahaya lagi.

Seperti halnya ‘lingkaran setan’, punya pikiran negatif bisa menciptakan tindakan negatif, menghasilkan hasil negatif, hingga akhirnya memperkuat pola pikir tersebut.

Pola pikiran ini juga akan menyulitkan seseorang dalam melihat peluang karena hanya fokus pada resiko dan kekurangannya.

Hingga akhirnya, dampak yang paling tidak kita inginkan adalah kehilangan kebahagiaan, karena akan terhalang oleh pikiran buruk itu.

Mau tidak mau, ya kita harus menghilangkan kebiasaan buruk ini.

Studi di Journal of Clinical Psychology menunjukkan bahwa seseorang yang cenderung berpikiran negatif memiliki risiko 40% lebih tinggi untuk mengalami gangguan kesehatan mental.

Mengubah Pola Pikir Negatif Menjadi Positif

Supaya hidup terasa ringan untuk dijalani, salah satu caranya adalah menghindari pola pikir negatif. Yaitu dengan mengubahnya menjadi pikiran positif.

Ada beberapa langkah yang bisa kamu coba,

Pertama, menyadari pola pikir negaitf. Kamu perlu mengenal diri kamu sendiri dan mengetahui kapan pikiran negatif akan muncul.

Misalnya ketika kamu sedang dalam situasi sulit, atau sedang berada dalam tekanan.

Ketika kamu menyadarinya dan mengetahui dampaknya, maka yang perlu kamu lakukan adalah membuang pikiran tersebut jauh-jauh.

Jika kamu belum bisa tau kapan pikiran itu muncul, kamu bisa mencoba lakukan journaling.

Kedua, mengenali pikiran. Tanyakan pada diri sendiri soal pikiran tersebut.

Apakah ini fakta atau asmusi?

Hal yang sedang kamu pikirkan, jika hanyalah sebuah asumsi maka kamu tidak perlu memikirkannya terlalu jauh.

Pun jika misalnya fakta, kamu perlu mencari tau bukti-buktinya.

Ketiga, mengubahnya menjadi pikiran positif. Jika kamu menemukan fakta itu dan sudah terbukti, selanjutnya kamu harus fokus pada solusi.

Disinilah kita bisa mengubahnya menjadi hal yang positif.

Karena jika kamu tidak fokus pada solusi, hal tersebut sudah dipastikan bisa menjadi sebuah masalah.

Keempat, melatih rasa syukur. Ada sebuah tips yang aku temukan yang mungkin bisa kamu lakukan.

Yaitu menulis tiga hal yang kamu syukuri setiap harinya.

Ini berguna untuk melatih otak supaya lebih fokus pada sesuatu hal yang positif.

Kelima, lingkari diri dengan energi positif. Seperti yang sudah aku bahas di beberapa artikelku, mengenai support system.

Bertemanlah dengan orang-orang yang mendukung setiap kegiatan positif kamu.

Dari situ kamu bisa menemukan rasa optimis pada diri sendiri.

Hindarilah lingkungan yang toxic karena hal itu sama sekali tidak ada manfaatnya..

Punya Pikiran Positif itu Penting

Punya pikiran positif itu bukan berarti mengabaikan masalah, tapi lebih ke cara fokus pada solusi dan peluang.

Maka mulai dari sekarang, kenalilah diri kamu dan apa yang sedang kamu pikirkan untuk mengurangi segala pikiran negatif dan melatih diri menjadi lebih banyak bersyukur.

Mengubah pikiran itu langkah pertama dalam mengubah hidup.

“Every day may not be good, but there is something good in every day.” — Alice Morse Earle

Sebelum menutup artikel ini, aku mau kasih rekomendasi film dan buku yang bisa kamu baca/tonton untuk meningkatkan motivasi hidup dan menghindari pikiran negatif.

Rekomendasi buku dengan tema kebahagiaan dan kebebasan diri, Judulnya “Berani Tidak Disukai” karya Ichiro Kishimi & Fumitake Koga.

Dan film berjudul The Pursuit of Happyness (2006)

Berdasarkan dari kisah nyata, film ini menceritakan sebuah perjalanan seorang ayah tunggal yang menghadapi tantangan besar, termasuk kemiskinan dan kehilangan tempat tinggal, namun tetap berjuang untuk masa depan yang lebih baik.

Kamu bisa menontonnya dengan tujuan untuk menilai kembali kehidupan yang sedang kamu jalani.. 🙂

Share ya!
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *