4 Manfaat Personal Branding yang Sering Diabaikan Orang

Picture of Farhan Anggara
Farhan Anggara
Graphic Designer & Digital Marketer
Temukan berbagai manfaat personal branding yang sering diabaikan, dan kenapa kamu perlu mulai membangun citra diri dari sekarang.
manfaat personal branding

Kalau ngebahas soal personal branding, mungkin ada yang belum tahu soal manfaat personal branding.

Dulu aku juga mikir, personal branding itu cuma buat orang yang pengen jadi selebgram, pengusaha, atau public speaker.

Aku ngerasa itu bukan sesuatu yang penting buat aku, yang ya… hidupnya biasa-biasa aja.

Tapi, makin ke sini aku sadar—semua orang sedang menjual dirinya, entah disadari atau nggak.

Pernah nggak kamu ngerasa capek banget kerja keras, tapi rasanya kayak nggak dilihat?

Kamu mungkin udah kasih yang terbaik, tapi tetap aja dianggap biasa.

Padahal bukan karena kamu nggak cukup bagus.

Mungkin orang lain memang belum bisa lihat versi terbaik dari kamu.
Karena kita lupa, bahwa apa yang kita tunjukkan ke dunia itu membentuk persepsi orang tentang kita.

Manfaat personal branding itu bukan cuma soal pencitraan.

Tapi tentang bagaimana kamu dikenal, apa yang kamu perjuangkan, dan apa nilai yang orang rasakan ketika berinteraksi denganmu.

Ini berlaku buat siapa aja. Kamu yang pelajar, pekerja kantoran, freelancer, bahkan introvert sekali pun.

Personal branding adalah tentang menjadi versi terbaik dari dirimu yang bisa dikenali orang lain.

Baca: Personal Branding Adalah: Arti, Manfaat & 4 Cara Membangun

Apa Itu Personal Branding? (Sekilas Aja Tapi Relatable)

Sebelum bahas manfaat personal branding, mungkin kita bahas dulu apa itu personal branding secara sekilas.

Personal branding, sederhananya, adalah cara orang mengenal siapa kamu, bahkan sebelum mereka benar-benar kenal kamu.

Bukan, ini bukan cuma soal bikin konten yang keren.

Tapi juga tentang konsistensi dirimu di kehidupan sehari-hari.

Mulai dari gaya bicaramu di grup kerja, gimana kamu mengatur portofolio, sampai caramu menanggapi masalah.
Semua itu membentuk citra yang melekat di benak orang lain.

Contohnya, kamu punya teman yang dikenal sebagai “orangnya solutif”.

Padahal dia nggak pernah bilang “eh aku orangnya solutif lho!”
Tapi cara dia bertindak dan hadir di setiap percakapan—itu yang bikin dia punya ‘brand’ seperti itu.

Menurut survei dari CareerBuilder (2018), lebih dari 70% HRD mengecek media sosial seseorang sebelum memutuskan memanggil mereka untuk wawancara.

Artinya? Apa yang kamu tampilkan ke luar sana punya dampak besar terhadap masa depanmu.

Manfaat personal branding bukan tentang kamu harus jadi orang lain. Tapi justru, kamu menemukan diri sendiri dan menunjukkan itu ke dunia—secara konsisten dan jujur.

Baca Juga: 5 Tips Membangun Personal Branding yang Paling Berdampak

Manfaat Personal Branding yang Sering Diabaikan Orang

Kadang kita mikir, “Ah, yang penting aku kerja aja yang bener. Nggak perlu mikirin branding-brandingan.”

Tapi justru karena kamu udah kerja keras, kamu layak dikenal karena kerja keras itu.

Jangan sampai kamu terus bersembunyi di balik layar, sementara orang lain yang “tahu caranya tampil” lebih dulu dapat kesempatan.

Berikut ini beberapa manfaat personal branding yang sering banget diabaikan:

1. Buka Banyak Kesempatan, Bahkan yang Tak Terduga

Pernah nggak sih, tiba-tiba ada orang yang ngajak kolaborasi atau ngasih tawaran kerja cuma karena mereka suka sama cara kamu menulis, ngomong, atau berpikir?

Itu bukan kebetulan. Itu buah dari branding dirimu yang udah dikenal dan relate sama orang lain.

Salah satu manfaat personal branding bisa membuka pintu-pintu rezeki yang nggak kamu sangka.

Bukan karena kamu yang paling hebat, tapi karena kamu terlihat otentik dan orang bisa percaya.

2. Membantu Kamu Lebih Percaya Diri

Kamu tahu siapa kamu.
Dan karena itu, kamu nggak gampang goyah pas dibanding-bandingin sama orang lain.

Personal branding itu bikin kamu lebih kenal sama nilai-nilai diri sendiri.

Kalau kamu pernah merasa minder karena ngerasa “nggak sebagus dia” atau “nggak sepintar mereka,” branding bisa jadi cara buat kamu berhenti berkompetisi sama dunia dan mulai fokus membangun versi terbaik dirimu sendiri.

3. Jadi Filter Alamiah: Orang yang Tepat Akan Datang

Ini dia yang paling sering diabaikan: manfaat personal branding bisa jadi magnet.

Orang-orang yang nilai dan visinya sejalan sama kamu, akan datang dan tertarik.

Begitu juga sebaliknya, orang yang nggak cocok akan mundur sendiri.
Dan itu bukan hal buruk, malah memudahkan kamu membangun relasi yang lebih tulus dan kuat.

Misalnya kamu dikenal sebagai orang yang tenang dan reflektif, kamu nggak akan tiba-tiba ditarik ke lingkungan kerja yang toxic dan agresif.

Branding kamu jadi filter, jadi pagar.

4. Bikin Kamu Punya Arah dan Konsistensi

Manfaat personal branding itu bukan cuma buat dilihat orang lain, tapi juga jadi kompas untuk diri sendiri.

Ketika kamu udah tahu pesan apa yang ingin kamu sampaikan ke dunia, kamu jadi lebih mudah membuat keputusan yang konsisten.

Kamu bisa tanya ke diri sendiri, “Apakah ini sejalan dengan nilai personal brand-ku?”

Gimana Cara Mulai Bangun Personal Branding?

Banyak orang mikir manfaat personal branding itu ribet, harus punya logo, website, foto profesional, dan tampil terus di media sosial.

Padahal, mulai bangun branding itu nggak harus langsung wah.

Kamu cukup mulai dari hal-hal kecil yang konsisten dan jujur.

Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakuin:

a. Kenali Nilai Diri

Apa hal yang paling kamu yakini dalam hidup? Apa yang kamu perjuangkan? Apa yang kamu nggak suka? Mulailah dari situ.

Misalnya kamu tipe orang yang suka refleksi, mendengarkan, dan lebih mementingkan makna daripada popularitas.

Itu bisa jadi pondasi branding kamu.

b. Pilih Media Ekspresi yang Nyaman

Nggak semua orang harus tampil di depan kamera.

Kalau kamu suka menulis, tulis. Kalau kamu suka visual, desain.
Kalau kamu suka ngomong, podcast atau video bisa jadi jalan.

Personal branding bukan soal tampil di mana, tapi gimana kamu menyampaikan siapa dirimu.

c. Konsisten Itu Kunci

Nggak perlu update setiap hari, tapi pastikan kamu terlihat hidup.

Nulis satu artikel refleksi tiap minggu, update insight di Threads/X seminggu dua kali, atau posting konten carousel yang kamu suka di Instagram.

Yang penting: bernapas dan terlihat. Bukan tiba-tiba aktif, lalu hilang berbulan-bulan.

d. Jangan Takut Menjadi Rentan

Kadang kita takut menunjukkan sisi rapuh kita karena takut dianggap lemah.

Tapi justru di sanalah banyak orang bisa relate.

Orang akan lebih percaya pada seseorang yang jujur tentang perjalanannya, daripada yang terlihat sempurna tapi palsu.

Baca Juga: 5 Strategi Personal Branding yang Relevan di Era Digital

Branding yang Paling Kuat Adalah yang Datang dari Ketulusan

Manfaat personal branding bukan soal menjual diri, tapi soal memperkenalkan diri.

Dan cara terbaik untuk memperkenalkan siapa dirimu adalah dengan jadi diri sendiri—dengan segala kejujuran, keresahan, dan nilai yang kamu pegang.

Karena pada akhirnya, branding yang paling kuat itu bukan yang paling banyak followers-nya. Tapi yang bisa bikin orang berkata,

“Gue suka cara dia mikir. Rasanya nyambung.”

Dan mungkin, branding yang tulus itulah yang akhirnya bikin kamu menemukan orang-orang yang tepat, peluang yang tepat, dan versi dirimu yang paling otentik.

Share ya!
Facebook
X
Pinterest
WhatsApp
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *