5 Tips Membangun Personal Branding yang Paling Berdampak

Picture of Farhan Anggara
Farhan Anggara
Graphic Designer & Digital Marketer
Temukan 5 tips membangun personal branding yang paling berdampak, biar kamu bisa tampil otentik dan dipercaya di dunia kerja maupun digital.
tips membangun personal branding ala Peter Parket

Untuk yang sedang ingin membangun personal branding, kamu butuh lebih dari sekedar Tips Membangun Personal Branding.

Kamu pernah nggak berada di posisi yang dimana kamu merasa capek karena sudah membangun personal branding tapi hasilnya belum ada?

Apalagi kamu telah membangunnya dalam waktu yang lama.

Terlebih ketika kamu ingin dikenal sebagai “orang baik” tapi rasanya kayak susah untuk menjadi diri sendiri.

Seolah harus menunjukkan versi yang ideal, yang keren, yang berprestasi, yang disukai semua orang.

Padahal jauh di dalam hati, kamu tahu itu bukan kamu yang sebenarnya.

Dulu, aku juga pernah mikir kalau personal branding itu cuma buat orang-orang yang ingin terkenal.

Tapi makin ke sini, aku sadar: personal branding bukan tentang pencitraan.

Bukan tentang bikin orang suka. Tapi tentang menunjukkan siapa diri kita yang sesungguhnya, dengan jujur, konsisten, dan tulus.

“Personal branding is what people say about you when you’re not in the room.” – Jeff Bezos

Dan semoga, mereka akan bilang sesuatu yang baik… karena itu yang aku bangun.

Baca Juga: Personal Branding Adalah: Arti, Manfaat & 4 Cara Membangun

Kenapa Personal Branding Itu Penting Banget di Zaman Sekarang?

Zaman sekarang, kamu nggak perlu jadi seleb dulu buat punya personal branding.

Sekarang, semua orang bisa dilihat dan dinilai dari dunia maya.

Apalagi kalau kamu kerja di dunia kreatif, digital, media, atau bisnis. Apa yang kamu tampilkan secara online bisa jadi portofolio hidupmu.

Contoh sederhana: kamu seorang desainer grafis, tapi di Instagram kamu nggak pernah posting karya, insight, atau cerita seputar desain.

Saat klien atau HR kepo soal kamu, mereka akan mikir, “orang ini beneran passionate di bidangnya nggak, sih?”

Branding pribadi bisa jadi alat bantu untuk dipercaya. Bukan sekadar dikenal, tapi juga dipercaya. Dan itu penting banget di zaman serba cepat ini.

Dari survei yang diadakan oleh CareerBuilder, 70% perekrut menggunakan media sosial untuk menyaring kandidat. Bahkan 43% di antaranya tidak merekrut kandidat karena temuan negatif dari profil sosial.

Personal branding bukan cuma tentang tampilan luar. Tapi juga bagaimana kita menciptakan persepsi yang sesuai dengan nilai dan kepribadian kita.

Dan percaya deh, orang-orang bisa bedain mana branding yang dibuat-buat, mana yang datang dari hati.

Baca Juga: Mengapa Personal Branding Penting untuk Karier & Diri?

Tips Membangun Personal Branding yang Paling Berdampak

Kalau kamu nanya,

“Lalu apa tips membangun personal branding yang kuat, tapi tetap tulus dan nggak kelihatan dibuat-buat?”

Jawabanku adalah: mulai dari hal kecil yang kamu percaya dan kamu jalani setiap hari.

Berikut ini lima tips membangun personal branding sederhana yang bisa kamu mulai pelan-pelan:

1. Kenali Nilai Diri yang Paling Kamu Pegang

Branding yang kuat itu berangkat dari nilai.

Nilai adalah prinsip yang kamu pegang.
Yang jadi kompas saat kamu harus mengambil keputusan.
Yang bikin kamu beda dari orang lain.

Kalau kamu orangnya sangat menghargai kejujuran, maka konten, cara kamu berbicara, bahkan pilihan kerjamu akan mengarah ke situ.

Nilai bukan cuma slogan, tapi sesuatu yang kamu perjuangkan dan tampilkan.

Misalnya aku,
Farhangga: aku percaya bahwa menulis dan berbagi refleksi bisa menyembuhkan, bukan hanya untuk orang lain, tapi juga untuk diriku sendiri.

2. Temukan Gaya Komunikasimu Sendiri

Nggak semua orang cocok tampil dengan gaya yang ekspresif, heboh, atau lucu. Dan itu nggak apa-apa.

Tips membangun personal branding bukan soal “paling menonjol”, tapi soal “paling jujur”.

Kalau kamu lebih suka bercerita, ya pakai gaya bercerita. Kalau kamu orang yang to the point, itu juga bisa jadi ciri khasmu.

Yang penting: konsisten dan selaras sama kepribadianmu.

Aku sendiri lebih suka menulis dengan gaya bercerita, seolah lagi ngobrol sambil ngopi. Karena aku tahu, itu cara paling alami buatku berbagi hal-hal yang bermakna.

3. Buat Jejak Digital yang Selaras

Apa yang kamu tampilkan di dunia digital adalah representasi dari dirimu.

Bio Instagram, highlight story, postingan, artikel blog—semuanya bisa menyampaikan pesan siapa dirimu, dan apa yang kamu perjuangkan.

Tanya lagi ke diri sendiri:

“Kalau orang lain mampir ke profilku, mereka akan menangkap pesan apa?”

Kalau kamu ingin dikenal sebagai desainer grafis yang peka terhadap psikologi warna, misalnya, ya tampilkan hal itu lewat insight, cerita, atau project yang kamu kerjakan.

4. Bangun Kredibilitas, Bukan Sekadar Eksistensi

Nggak harus selalu viral. Nggak harus selalu banyak likes.

Yang lebih penting dari eksistensi adalah kredibilitas.
Artinya, kamu dianggap punya value, insight, atau sudut pandang yang bisa dipercaya dan bermanfaat.

Mulailah dengan hal kecil:

  • Sharing pengalaman kerja

  • Cerita proses belajar

  • Insight dari buku yang kamu baca

  • Opini yang relevan dari pengalamanmu sendiri

Dari sanalah, orang mulai mengenal kamu.

Bukan karena kamu “terlihat hebat”, tapi karena kamu berani membagikan sesuatu yang nyata.

5. Bangun Relasi, Bukan Cuma Jangkauan

Tips membangun personal branding adalah bukan tentang kamu seorang. Tapi tentang bagaimana kamu hadir dalam hidup orang lain.

Apakah kamu suka berbagi? Apakah kamu merespon komentar atau DM? Apakah kamu menghargai interaksi, bukan cuma angka-angka?

Personal branding yang berdampak itu yang bisa menyentuh orang lain, bukan hanya muncul di beranda mereka.

Dan percaya deh, jangkauan itu akan tumbuh seiring waktu—kalau kamu memang membangun relasi, bukan sekadar tampil.

Catatan penting:
Nggak harus sempurna. Nggak harus semua langsung dikerjakan. Tapi kalau kamu mulai dari satu langkah hari ini…
Percayalah, dirimu sedang membangun sesuatu yang besar dan bermakna.

Infografis tips membangun personal branding berdampak dan autentik
Infografis tips membangun personal branding berdampak dan autentik

Refleksi Diri: Apa Personal Brand yang Ingin Kamu Bangun?

Kalau sekarang kamu tanya ke aku, “Farhan, personal brand kamu apa?”
Aku akan jawab, “Aku ingin dikenal sebagai seseorang yang mendengarkan, meresapi, lalu berbagi dengan cara yang menyentuh.”

Bukan berarti aku udah selesai membangun branding-ku. Justru aku juga lagi proses. Sama kayak kamu.

Tapi aku percaya, personal branding yang paling berdampak itu lahir dari ketulusan dan kejujuran.

Kalau kamu bingung mulai dari mana, coba tanya diri sendiri:

  • Apa yang bikin kamu merasa hidup dan berarti?

  • Apa yang ingin kamu berikan ke dunia ini dari pengalaman hidupmu?

  • Apa 3 hal yang kamu pengin orang lain rasakan saat ngobrol atau berinteraksi denganmu?

Nggak usah buru-buru bikin branding yang megah. Mulailah dari menjadi dirimu sendiri.

Dan dari situ, perlahan brand-mu akan tumbuh. Bukan karena kamu ingin dilihat orang lain… tapi karena kamu ingin jujur sama diri sendiri.

Share ya!
Facebook
X
Pinterest
WhatsApp
LinkedIn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *