Jadi ceritanya ini adalah artikel pertama dari website ini. Karena aku bekerja dibidang desainer grafis, nggak ada salahnya aku berbagi cara menjadi desainer grafis dari sudut pandangku.
Yup, kita masuk di era digital dimana semua aktivitas sudah menggunakan cara digital. Tak heran, bisnis akan lebih cepat berkembang jika menggunakan teknik marketing digital.
Salah satu pekerjaan yang sangat dibutuhkan di era digital ini adalah desainer grafis. Sampai beberapa tahun kedepan pekerjaan ini akan selalu dibutuhkan oleh siapapun.
Bukan hanya bisnis aja ya, orang mau nikah juga butuh desain grafis buat bikin undangan kok. Bahkan orang yang mau kasih kado ulang tahun pun juga butuh desainer grafis buat desain undangan ulang tahun, desain kado, ya banyak deh. Jadi jangan pernah berfikir bahwa desainer grafis hanya dibutuhkan oleh perusahaan saja.
Lagipula, menjadi desainer grafis juga nggak perlu kuliah. Diluar sana banyak loh yang sukses berkarir di bidang desain grafis tetapi tidak memiliki latar belakang kuliah desain.
Begitu juga aku yang sampai saat ini tidak memiliki gelar apapun yang dalam artian tidak kuliah tetapi masih bisa berkarir dibidang desain grafis. Siapapun kalian pasti bisa berkarir menjadi desainer grafis professional meski memiliki latar belakang yang terbatas.
Ngomongin tentang belajar menjadi desainer grafis, cukup banyak yang bisa dibahas disini. Tentunya disini aku bakal berbagi pengetahuan tentang cara menjadi desainer grafis, tanggung jawab, skill apa saja yang harus dimiliki, hingga jenjang karir yang dituju.
Cek Instagram: @Farhangga
Table of Contents
Apa itu Desainer Grafis?
Menurut American Institute of Graphic Arts (AIGA), dijelaskan bahwa desainer grafis adalah seorang yang melakukan praktik seni dengan sebuah perencanaan atau proyeksi ide dan pengalaman melalui konten visual dan tekstual.
Seorang desainer grafis biasanya mengomunikasikan ide atau pesan melalui gambaran visual. Konten visual yang dibikin sama Desainer Grafis bisa meliputi logo usaha, sampai tata letak (layouting) pada laman situs jejaring.
Desainer grafis juga umumnya diartikan sebagai komunikator visual yang membuat konsep dengan tangan atau melalui perangkat lunak di komputer.
Mereka mengomunikasikan ide untuk menginspirasi, menginformasikan, atau melakukan kampanye terhadap konsumen melalui bentuk seni fisik atau virtual. Seni virtual ini mencakup gambar, kata, dan grafik yang dibikin menjadi semenarik mungkin oleh seorang Desainer Grafis.
Kalau kamu ingin menjadi desainer grafis, banyak tahap yang harus kamu miliki. Tahap pertama yang wajib kamu miliki adalah keinginan untuk belajar. Seiring berjalannya waktu kamu akan masuk ke tahap passion dimana kamu akan merasa sangat senang dalam melakukan pekerjaan ini.
Passion desain grafis, otomatis didapat ketika kamu sudah merasa belajar dan mengerjakan sebuah desain grafis itu adalah hal paling menyenangkan. Apalagi ketika kamu mengerjakan banyak desain dalam sehari tanpa mengeluh..
Peran dan Tanggung Jawab
Seorang desainer grafis biasanya melakukan kolaborasi dalam suatu proyek yang dikerjakan bersama desainer lainnya. Desainer juga biasanya terbuka dalam layanan komersil seperti pemasaran digital, animator, web developer, art director, sampai pemograman.
Beberapa tanggung jawab dan peran desainer grafis dalam pekerjaannya antara lain:
- Bertemu klien untuk menentukan ruang lingkup suatu proyek
- Memberitahu klien mengenai strategi desain grafis untuk menjangkau audiens
- Menentukan sebuah pesan yang digambarkan atau disampaikan lewat visual
- Membuat gambar atau visual serta identifikasi produk dan pesan secara informatif
- Membuat grafis dan gambar visual dengan audio pada ilustrasi produk, logo, atau situs jejaring
- Membuat desain semenarik mungkin baik dengan tangan maupun dengan perangkat lunak (aplikasi)
- Memilih warna, gambar, gaya teks, dan layouting dengan artistik dan menarik
- Mempresentasikan desain kepada klien dengan jelas
- Melakukan revisi atas rekomendasi klien pada desain akhir
- Meninjau ulang desain guna mengidentifikasi kesalahan sebelum cetak atau terbit
Keahlian Desainer Grafis
Pengen jadi desainer grafis? Oke sabar, baca dulu sampai habis..
Ngomongin soal keahlian, tentu seorang desainer grafis harus punya pengetahuan dong. Pengetahuan tentang beberapa elemen yang paling sering digunakan ketika membuat sebuah desain.
Pengetahuan tersebut yang nantinya akan menjadi keahlihan ketika kita sudah terbiasa akan hal itu.
Keahlian dasar desainer grafis adalah kemampuan dalam menata tiap elemen visual menjadi sebuah karya seni pada canvas atau bidang kerja. Nah elemen itulah yang akan membantuk sebuah desain yang memiliki dampak visual.
Elemennya apa aja si?
- Warna
- Form
- Garis
- Shape
- Ukuran (Size)
- Ruang (Space)
- Tekstur
Eh nggak cuma itu. Ada juga yang namanya prinsip. Seorang desainer grafis juga seharusnya memiliki prinsip-prinsip desain tertentu.
Apa itu Prinsip Desain? Prinsip desain merupakan seperangkat pedoman yang membantu dalam menciptakan sebuah komposisi seefektif mungkin. Prinsip desain ini biasanya membantu desainer grafis dalam menciptakan sebuah keseimbangan dan kestabilan untuk suatu pekerjaan tertentu.
Prinsip setiap desainer tentu berbeda-beda. Mereka biasanya memiliki ciri khasnya sendiri.
Prinsipnya apa aja?
- Keseimbangan
- Kontras
- Tekanan (emphasis)
- Movement (pergerakan)
- Proporsi
- Ritme
Walau begitu, namanya prinsip itu sifatnya fleksibel, jadi sah-sah saja kalau beberapa desainer menabrak prinsip-prinsip visual ini untuk menciptakan karya terobosan baru.
“Kreativitas tidak bisa dipenjara dalam sebuah prinsip baku dan itulah yang kelak menciptakan berbagai ciri khas para desain grafis dari setiap Desainer Grafis”
Cara Menjadi Desainer Grafis
Mudahnya ketika kamu sudah bisa membuat suatu karya desain, maka sudah bisa dikatakan kamu adalah desainer grafis. Tahap selanjutnya adalah berpenghasilan dari hasil karya visual desain yang kamu buat.
Sebetulnya sudah banyak diluar sana yang membahas tentang cara menjadi desainer grafis. Terlebih sekarang kita dimudahkan dengan adanya platform youtube yang bisa kita gunakan untuk belajar menggunakan software desain grafis.
Tapi mungkin disini aku akan membagikan sebuah materi yang jarang orang ketahui. Seperti apa itu?
1. Taste dan Menggambar
Nggak semua orang itu bisa menemukan taste-nya dengan waktu yang cepat. Ada yang butuh waktu bertahun-tahun, ada juga yang bisa menemukannya dengan cepat. Begitu juga dengan menggambar.
Kamu ga perlu sampai profesional dalam hal ini, setidaknya kamu nantinya sudah bisa menemukan taste dan cara menggambarmu sendiri.
Penting buat kamu untuk mengenal sama yang namanya nirmana beserta unsur-unsurnya. Nirmana itu ilmu tentang menyusun elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur yang menjadi satu kesatuan yang harmonis.
2. Belajar Menulis
Ini sih udah jadi kewajiban semua orang di era digital ini. Mau apapun itu profesinya, kemampuan menulis sangat membutuhkan. Terlebih seorang desainer grafis.
Kenapa? Karena desainer yang baik itu komunikator yang baik. Jadi nggak cuma belajar menggambar, tetapi juga harus jago berkomunikasi.
Ini dibutuhkan ketika kamu nanti akan bertemu dengan client dan juga saat menyerahkan hasil desain karya kamu. Tentunya kamu harus mengkomunikasikan hasil pekerjaan kamu dengan bahasa yang enak dan menarik.
3. Spesialis Desain
“Spesialis? kayak dokter aja …”
Loh.. jangan salah, desainer juga harus punya spesialisasi. Karena yang namanya desain itu banyak banget kategorinya, makanya kamu harus punya spesialis sendiri.
Misal, kamu nanti memiliki spesialis pada desain iklan, atau desain user interface website, bisa juga desain tipografi, dan masih banyak yang lainnya.
Nah kamu bisa mulai untuk memilih spesialis bidang desain kamu sendiri. Mana yang paling ‘kamu banget’ sampai kamu nanti bisa suka dalam mendalaminya.
4. Ngulik Aplikasi Desain
Nah sampai nih di tahap aplikasi desain.
Karena kamu sudah menentukan bidang spesialis kamu, maka selanjutnya kamu bisa memilih aplikasi mana yang akan kamu gunakan.
Kalau kamu milih bidang desain logo, illustrasi, banner iklan, kartu nama, biasanya aplikasi yang dipakai itu Adobe Photoshop dan Adobe Illustrator. Kalau kamu milih desain user interface website atau aplikasi, kamu bisa menggunakan aplikasi Adobe XD atau Figma.
Misalnya juga kamu pilih desain interior, secara umum kamu bisa pakai aplikasi Adobe inDesign, atau aplikasi lain yang tak kalah populer itu sketchup.
5. Buat Portofolio
“Ini sih bagian paling pentingnya…
Secara umum, portofolio itu hasil karya-karya orisinil yang kamu bikin. Kalau kamu belum punya, kamu bisa menawarkan jasa gratis untuk teman atau organisasi non-profit. Iya, gratis..
Ya ini untuk mendapatkan portofolio kamu. Jadi harus mau dong bikin karya desain yang gratisan dulu. Kalau portofolio kamu sudah banyak, baru kamu bisa bikin jasa berbayar yang harganya bisa kamu tentukan sendiri.
Yang penting punya porto dulu, biar orang lain itu bisa tau karya apa aja yang udah kamu bikin. Ini yang nantinya menjadi alasan orang lain buat pakai jasa kamu.
Kalau bahas tentang desain, nggak ada habisnya sih. Masih banyak yang perlu kita pelajari tentang ilmu desain. Jadi untuk saat ini sih segini dulu ya..
Tenang aja, aku bakal banyak bahas tentang desain di web ini, jadi jangan kemana-mana.
Terima kasih buat kamu yang sudah berkunjung!
2 Responses