Share

7 Rahasia Strategi Marketing Ampuh untuk Pikat Gen Z

Picture of Farhan Anggara
Farhan Anggara
SEO Content Writer and Digital Marketer.
strategi marketing untuk gen z

Berkembangnya internet, merupakan sebuah cara baru dalam melakukan promosi. Salah satunya adalah menentukan strategi marketing untuk gen z.

Gen Z merupakan usia produktif yang sekarang mendominasi setelah milenial. Makanya gen Z yang sekarang selalu menjadi target pasar yang besar.

Untuk itulah dibutuhkan sebuah strategi pemasaran yang tepat untuk memikat generasi Z.

Jika membahas tentang generasi Z yang lahir setelah tahun 1995 dan seterusnya, sebenarnya generasi ini masih mirip dengan milenial. Tetapi yang menjadi perbedaan adalah generasi Z merupakan generasi yang tak jauh dari internet.

Penelitian yang dilakukan Word Stream mengatakan, sebagai seorang internet marketer, kamu harus bisa mendapat perhatian mereka dalam waktu yang cepat, yaitu 8 detik pertama.

Durasi ini lebih cepat dibandingkan milenial yang memerlukan durasi 12 detik.

Maka dari itu, disinilah kita akan membahas secara lengkap mengenai strategi marketing yang bisa kamu praktekkan untuk memikat generasi Z.

3 Karakteristik Utama Gen Z Sebagai Target Market

strategi marketing untuk gen z
Karakteristik Gen Z yang harus kamu tahu!

Sebelum mengarah pembahasan mengenai strategi marketing untuk gen Z, ada baiknya kamu mengetahui 3 karakteristik utama generasi Z.

1. Lengket dengan Internet dan Sosial Media

Gen Z dikenal sebagai generasi yang lahir di era digital, makanya tak heran jika gen Z telah mengenal banyak teknologi canggih. Sejak kecil generasi ini sudah akrab dengan teknologi dan internet.

Tak hanya sekedar berselancar di dunia maya demi informasi, gen z juga dikenal aktif melakukan interaksi di media sosial.

Sehari-harinya selalu bedampingan dengan gadget dan itu yang menjadi fakta bahwa mereka suka berinteraksi dan berkespresi di jejaring sosial.

Untuk sosial media, tidak perlu ditanya lagi apa saja yang mereka gunakan. Sebut saja Youtube, Facebook, Instagram, Twitter, dan yang paling baru ini Tiktok.

Tentu saja, hal ini bisa jadi peluang bagi brand yang ingin merancang strategi marketing khususnya di media sosial.

Karena, generasi Z adalah tipe market yang paling gampang untuk dijangkau.

2. Multitasking

Karena lahir di era digital, gen z lebih suka hal-hal yang bersifat instan dan tidak bertele-tele. Tentu saja ini berpengaruh pada pola perilaku gen z yang berbiasa melakukan banyak hal dalam satu waktu.

Contohnya ketika kita melihat anak muda yang sedang membaca artikel sambil mendengarkan lagu, atau ketika mereka scrolling dan menambah feed Instargam stories, dengan aplikasi edit video yang ada di laptop persis di hadapannya.

Gen z bisa beralih antara kerja dan bermain secara cepat dan efisien, meski banyak gangguan di area sekitar, mereka bisa mengerjakan tugas sekaligus.

Hal ini bisa kita manfaatkan untuk mendapat perhatian mereka dengan membuat konten berdurasi singkat menggunakan visual yang menampilkan pesan-pesan mengena tanpa berbelit-belit.

Baca Juga: Cara Jadi Freelancer: 6 Pekerjaan Freelance untuk Pemula

3. Terbuka dengan Hal-hal Baru

Kebiasaan generasi Z yang selalu terhubung ke internet membuat mereka berpikir secara global, karena banyaknya arus informasi yang ditangkap.

Gen Z tumbuh di dunia dengan pilihan yang tak terbatas. Tapi disisi lain waktu mereka sangat terbatas.

Menurut mereka, satuan menit bahkan detik sangatlah berarti. Oleh karena itu, mereka tak ingin membuang-buang waktu untuk membuat sesuatu secara sendiri selagi ada cara lain yang lebih cepat.

Studi yang dilakukan Vision Critical membuktikan bahwa gen z sangat peduli dengan sesuatu yang sifatnya populer atau sedang tren dibandingkan hal-hal unik atau anti mainstream.

Keunikan terkadang memiliki daya tarik, tapi masih jalah sama yang namanya ‘musim’.

7 Strategi Marketing untuk Pikat Gen Z

Setelah mengetahui bagaimana karakteristik generasi Z, mungkin kamu akan bertanya-tanya,

“Strategi apa yang ampuh untuk menarik perhatian mereka?”

Oke, selanjutnya kamu bisa simak penjelasannya berikut ini.

1. Jual Pengalaman, Bukan Cuma Produk

Fakta yang tak boleh kamu lupakan, Gen z itu udah kebal sama iklan produk yang hard selling.

Coba kita mengingat kembali karakteristik generasi Z yang sejatinya adalah generasi era digital, yup, itulah alasannya..

Dengan kata lain, gen Z butuh hal yang lebih dari sekedar produk. Apa itu? Pengalaman..

Kamu bisa menyuguhkan mereka pengalaman yang berbeda saat mendapatkan dan menggunakan sebuah produk.

Contoh, brand sepatu lokal Men’s Republik dinyatakan tutup dan pendirinya bercerita jujur alasan sebenarnya.

Cerita itulah yang dapat dijadikan cara memperkenalkan brand baru.

Hal tersebut menarik perhatian yang dibuktingan dengan tingginya antusiasme publik saat brand baru launching.

Bukan hanya mau beli sepatu, banyak audiens yang terinspirasi dengan cerita dari si pendiri.

strategi marketing untuk gen z
Brand Mens Republik Tutup

2. Mengutamakan Produk Mobile Friendly

Generasi Z yang dikenal dekat dengan internet, maka hal itu tak lepas dari karakteristik mereka yang lekat dengan gadget.

Strategi marketing yang tepat untuk gen Z adalah menjadikan semua upaya menjadi mobile friendly.

Beruntungnya jika kamu sudah punya website untuk memasarkan produk. Tapi, pastikan kembali versi mobile-nya bekerja dengan baik.

Website menjadi salah satu senjata terbaik dalam melakukan digital marketing, apalagi jika websitenya sudah optimal secara SEO. Google bisa promosiin bisnis kamu secara gratis.

Ingat! Kunci mencuri perhatian gen Z terletak di 8 detik pertama.

Pastikan juga website kamu memiliki kecepatan akses yang maksimal.

3. Ciptakan Interaksi dalam Profil Media Sosial

Media sosial memiliki peran sangat penting dalam keputusan membeli generasi Z. Karena berbagai informasi selalu mereka dapatkan dari sana.

Dalam dunia digital marketing, sosial media adalah salah satu channel marketing yang efektif, apalagi untuk menyasar generasi Z.

Menurut Parallel Interactive, Instagram masih menjadi sosial media utama gen Z, khususnya Instagram Story yang sering mereka pakai.

Kuncinya adalah, membuat konten-konten post dan Instagram Story yang memancing interaksi, agar mereka mau berkomentar, memberi like, hingga mereka memfollow akun bisnismu.

4. Membuat Video Marketing

strategi marketing untuk gen z
Sumber: Freepik.com

Masih mengutip dari Parallel Interactive, gen Z terbiasa menonton setidaknya 68 video setiap harinya di Youtube.

Dapat disimpulkan, Youtube merupakan platform utama mereka untuk mencari hiburan, dan tidak lagi media tradisional seperti televisi.

Inilah yang menjadi peluang dimana video bisa menjadi strategi marketing untuk menarik perhatian generasi Z.

Tetapi tidak hanya Youtube yang bisa upload video, kamu bisa upload video marketing di beberapa sosmed gen Z lainnya seperti Instagram dan Tiktok.

Dari video yang kamu upload di banyak platform sekaligus, kamu bisa meningkatkan engagement, membangun brand loyalty, dan terutama mengembangkan bisnis.

Secret Keys: Pastikan kamu membuat video marketing yang dapat memancing mereka dalam durasi 8 detik pertama!

5. Manfaatkan Influencer

Strategi marketing terbaik untuk gen z adalah memanfaatkan jasa influencer di media sosial.

Jika kamu menampilkan sosok yang familier, secara tidak langsung kamu sedang membangun hubungan dengan mereka.

Dan seiring berjalannya waktu, mereka akan terhubung dengan brand yang kamu miliki.

Tidak ada syarat khusus dalam memilih influencer, jadi tidak harus dengan jutaan pengikut. Micro influencer dengan follower 1.000-100.000 sebenarnya bisa jadi cara yang efektif.

Meski jumlah follower tak banyak, influencer ini sejatinya punya engagement rate yang tinggi.

6. Bikin Mereka Berkontribusi Secara Sosial

Berdasarkan survei yang dilakukan Retail Dive, sebanyak 63% gen z mau membeli produk karena bisa bersamaan dengan kontribusi sosial.

Maksudnya adalah, sebuah strategi marketing yang menggunakan program donasi dalam setiap pembelian.

Ini akan membuat mereka secara langsung berkontribusi, tetapi juga membeli produk yang mereka inginkan.

Contohnya adalah campaign Product Red dari Apple. Orang-orang yang membeli produk iPhone berwarna merah, sebagian uang dari hasil penjualan tersebut digunakan untuk kontribusi dukungan global fund untuk program AIDS dan COVID‑19.

strategi marketing untuk gen z
Product Red Apple. Sumber: Apple.com

7. Mengutamakan Kepentingan Privasi

Survei dari IBM mengatakan bahwa sepertiga remaja mengaku tak masalah membagikan informasi personal secara online, selain riwayat pembelian.

Maka dari itu, salah satu strategi memikat hati gen Z adalah mengutamakan keamanan privasi mereka.

Gen Z cenderung mau membagikannya jika mereka sudah sangat percaya bahwa brand tersebut dalam menjalankan perlindungan privasi dengan baik dan benar.

Kesimpulan

Salah satu cara meningkatkan penjualan adalah dengan mengetahui karakteristik target pasar, salah satunya adalah generasi Z.

Supaya produk bisa nyasar ke hati konsumen, kamu harus tahu dulu apa masalah mereka dan apa kebutuhan mereka.

Maka dari itu strategi marketing dalam setiap generasi sangat berbeda.

Semoga bermanfaat, Goodluck!

Share ya!
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *