Jika kamu sudah berada di dunia bisnis sejak lama, pasti tidak asing dengan istilah Marketing vs Advertising. Namun, keduanya ini sering dianggap sama. Kenapa?
Kedua kegiatan ini sebenarnya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memasarkan produk kepada calon pelanggan. Kendati demikian, metode yang digunakan sangat berbeda.
Jika kamu belum tahu perbedaannya, mari simak artikel ini secara detail!
Table of Contents
Apa itu Advertising?
Secara artian, advertising adalah periklanan. Dasarnya, iklan ialah pesan, bisa berupa tulisan atau visual yang bertujuan untuk mempromosikan produk.
Tujuan utamannya adalah untuk mengajak para calon audiens supaya membeli produk atau layanan jasa kita.
Selain itu, adapun beberapa manfaat dari proses advertising adalah:
- Meningkatkan brand awareness
- Dapat memperkuat brand identity
- Solusi memasarkan produk sesuai buyer persona yang benar
- Solusi dalam memaksimalkan penjualan produk hingga mengenalkan produk baru
- Solusi dalam membedakan branding dari kompetitor
Jenis-Jenis Advertising
Iklan yang biasa kita tahu itu adalah hasil dari advertising yang bentuknya bermacam-macam, baik itu offline ataupun online.
Sebelum internet berkembang, advertising offline adalah metode iklan yang selalu mendapat banyak perhatian dan digunakan oleh setiap perusahaan. Contohnya, iklan dalam bentuk media baca koran, billboard, spanduk, iklan tv, iklan radio, dan masih banyak lagi.
Tapi, advertising offline biasanya memiliki rintangan yang lebih sulit, yaitu:
- Sulit mengukur seberapa efektif iklan tersebut
- Sulit dalam memastikan iklan tepat sasaran
- Iklan perlu ditampilkan di tempat yang strategis
- Biaya yang dikeluarkan cenderung mahal
- Terdapat ongkos pembuatan sarana iklan
Dari alasan itulah dapat dimanfaatkan menjadi online advertising sebagai solusi masa kini dan juga lebih diminati karena dapat:
- Dapat menjangkau pangsa pasar lebih luas
- Dapat memfokuskan target iklan
- Jenis ads yang memiliki banyak ragam
- Berpotensi untuk menghemat waktu dan tenaga
- Biaya yang dikeluarkan juga lebih terjangkau
Karena sekarang kita sudah berada di masa kini yang lebih menggunakan metode online, maka fokus pembahasannya ini lebih ke online advertising.
Berkembangnya internet membuka jalan bagi para pemilik bisnis dalam melakukan pengiklanan produk yang dimiliki. Seperti halnya online advertising yang memiliki banyak jalan.
Contohnya sosial media ads (Facebook & Instagram ads), Tiktok Ads, Google ads, dan masih banyak lagi.
Supaya lebih jelas, berikut jenis-jenis online advertising!
1. Direct Advertising
Direct advertising, atau iklan langsung artinya kita memasang iklan yang dilakukan dengan menghubungi langsung pemilik media.
Pernahkah kamu mengunjungi website dan terdapat sebuah tulisan yang menandakan pemilik website menyediakan space iklan?
Nah direct advertising ini biasanya ditandai dengan tombol atau gambar khusus advertising pada website.
Kelebihannya, proses direct advertising ini dapat dikatakan sebagai metode ngiklan yang cepat, karena kamu bisa langsung menghubungi pemilik website.
Kurangnya, kamu perlu berusaha lebih dalam melakukan manajemen periklanan ini. Dari mulai menghubungi, negosiasi, hingga melakukan analisa seberapa berhasilnya iklan yang sedang dijalankan.
Sehingga cara ini dianggap sebagai cara ngiklan manual.
2. Self-Service Advertising
Self-service advertising, artinya adalah iklan mandiri yang dimana kamu menginginkan membangun iklan secara mandiri dengan memasang space iklan pada website.
Ada kelebihan dari advertising jenis ini, yaitu:
- Lebih murah, karena kamu tidak perlu membayar pihak lain
- Bebas mengatur seberapa besar iklan yang ingin kamu pasang
- Kamu juga dapat memasang iklan di halaman apa saja pada website Anda
- Iklan menjadi fleksibel serta dapat diubah kapanpun
Sedangkan untuk kekurangannya, kamu perlu memperhatikan pada setiap prosesnya. Misalnya dari desain iklan, menentukan copywriting, dan sebagainya.
3. Display Advertising
Display ads, atau iklan yang tertampil pada sebuah website yang ditargetkan. Iklan jenis ini bisa langsung dikenali, misalnya ketika kamu membuka website dan memiliki beberapa iklan.
Kelebihannya, iklan ini dapat dilihat langsung oleh audiens saat membuka suatu halaman website, sehingga akan membantu dalam meningkatkan brand awareness.
Disisi lain, display ads juga dapat menjangkau banyak orang sekaligus. Kinerjanya pun terbilang sangat efektif dengan penggunaan metode pelacakan cookie, yang dapat membantu iklan lebih tepat sasaran.
Kekurangannya adalah tampulan dan ukuran iklan yang sangat menganggu pengalaman pengunjung ketika sedang berada di halaman website tersebut.
Display ads juga punya platform khusus yang dapat digunakan, yaitu Google Display Network (GDN). Tidak hanya berupa gambar desain, tapi juga bisa beriklan dengan format teks atau animasi.
4. Social Media Advertising
Jika sedari tadi masih membahas mengenai ngiklan di website, selanjutnya adalah beriklan di sosial media.
Social media advertising adalah iklan yang fokusnya adalah meningkatkan konversi atau sales di media sosial.
Kelebihannya, iklan bisa dapat kesempatan dilihat lebih banyak orang dengan cara yang cepat. Alasannya karena tingginya pengguna media sosial di Indonesia yang jumlahnya sekitar 170juta.
Banyak pilihan sosial media yang punya platform advertising, jadi kamu cukup melakukan sedikit konfigurasi. Mulai dari menentukan target, jenis iklan, konten iklan, pembayaran, hingga pelaporan yang sudah otomatis.
Inilah sosial media yang sudah punya platform advertising:
- Facebook & Instagram ads, penempatan iklan yang berada di bagian beranda atau sidebar, serta jenis iklan lain yang ukurannya berbeda.
- Twitter ads, karena sosmed ini berbasis cuitan orang-orang, iklan yang dapat diterapkan adalah dengan menggunakan teknik copywriting.
- LinkedIn ads, lebih cocoknya fokus pada pasar B2B
- Tiktok ads, sosmed yang punya pertumbuhan pesat di Indonesia, hingga memiliki beberapa jenis ads yang bisa dijalankan.
Baca Juga: Jasa Penulis Artikel SEO
5. Paid Search Advertising
Paid search advertising, iklan yang ditampilkan pada mesin pencari seperti Google.
Tujuannya adalah ketika audiens mencari suatu produk, maka yang muncul pertama adalah website kamu. Jadi paid search ini lebih mengandalkan kekuatan kata kunci atau keyword produk.
Contohnya seseorang ingin mencari jasa menulis artikel yang memiliki harga terjangkau. Maka, orang tersebut mencari di halaman Google dan akan bertemu dengan iklan yang telah dipasang sebelumnya.
Kelebihannya, paid search banyak digunakan dan telah memiliki bukti keberhasilannya yaitu:
- Memungkinkan muncul pada halaman pertama Google, hingga mampu meningkatkan kepercayaan konsumen.
- Konversi yang dihasilkan lebih terukur. Contohnya jumlah klik, impresi, hingga akhir ke pembelian.
- Terdapat dashboard khusus yang digunakan untuk memasang, mengelola, dan juga mendapatkan laporan advertising.
6. Video Advertising
Kalau di masa dulu, orang lebih mengenal video advertising melalui iklan tv. Tetapi semakin kesini online advertising lebih dikenal melalui online.
Advertising dengan format video ini tidak memiliki batas pada satu media saja, tapi dapat menjalankan lebih dari satu media sekaligus. Contohnya adalah Youtube, Instagram, Tktok, dan lainnya.
7. Native Advertising
Native ads merupakan salah satu metode online advertising yang bentuk kontennya berbayar dengan memiliki tampilan yang mirip konten pada satu halaman website. Biasanya ditandai dengan keterangan kecil beripa tanda Ad atau sponsored.
Native Ads adalah salah satu online advertising yang berbentuk konten berbayar dengan memiliki tampilan yang mirip konten pada satu halaman sebuah website.
Biasanya ditandai dengan keterangan kecil yaitu berupa tanda Ad atau Sponsored.
Apa itu Marketing?
Sekarang kita bahas mengenai marketing.
Marketing ialah sebuah metode memasarkan produk dengan tujuan menarik perhatian dan memperkenalkan produk kepada pelanggan.
Proses ini adalah sebuah program besar yang terdiri dari tiga tahap, yaitu awareness, consideration, dan decision.
Sedangkan advertising tujuannya lebih untuk mengajak konsumen dalam membeli produk atau layanan. Posisi advertising ini punya hubungan erat dengan penjualan/sales/decision pada bagian proses dari marketing.
Kesimpulannya, advertising adalah bagian dari marketing.
Marketing vs Advertising: 5 Perbedaan yang Wajib Diketahui
Secara umum marketing dan advertising memiliki tujuan yang sama yaitu sebuah upaya meningkatkan penjualan produk atau layanan.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini perbedaannya.
Marketing | Advertising | |
Pengertian: | Pemasaran | Periklanan |
Posisi: | Program yang menaungi advertising | Bagian dari marketing |
Cara Kerja: | Membangun brand awareness, brand identity, content marketing, hingga mendapatkan leads | Menyebarkan berita atau promosi yang ditawarkan hingga audiens terbujuk melakukan hal yang diminta |
Penempatan: | Dapat dilakukan dimana saja baik gratis maupun berbayar | Dapat dilakukan pada media atau platform berbayar |
Tujuan: | Membangun awareness > consideration > decision | Salah satu taktik agar penjualan tercapai |
Tolak Ukur Keberhasilan: | Kualitatif/tidak dapat dihitung melalui angka, tapi dapat diukur dari beberapa aspek | Kuantitatif atau dapat dihitung dengan angka penjualan yang berasal dari iklan |
Kesimpulan
Dari perbedaan di atas, mengenai Marketing vs Advertising dapat disumpulkan bahwa keduanya memiliki tujuan yang hampir sama. Walau begitu, tetap saja advertising memiliki peranan yang penting dalam upaya memasarkan produk.
Marketing vs Advertising akan cocok jika dijalankan secara bersamaan untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
Semoga bermanfaat, Good Luck!